KEPEMIMPINAN DALAM PENDIDIKAN
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah : Administrasi Pendidikan
Dosen Pengampu : SITI AISYAH
Disusun Oleh :
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF QASIM
RIAU
2011
BAB I
PENDAHULUAN
Sejalan dengan tantangan kehidupan global, pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia. Dimana dewasa ini keunggulan suatu bangsa tidak lagi ditandai dengan melimpahnya kekayaan alam, melainkan pada keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM). Dimana mutu Sumber Daya Manusia (SDM) berkorelasi positif dengan mutu pendidikan, mutu pendidikan sering diindikasikan dengan kondisi yang baik, memenuhi syarat, dan segala komponen yang harus terdapat dalam pendidikan, komponen-komponen tersebut adalah masukan, proses, keluaran, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana serta biaya.
Mutu pendidikan tercapai apabila masukan, proses, keluaran, guru, sarana dan prasarana, biaya serta seluruh komponen tersebut memenuhi syarat tertentu.
Pendidikan yang bermutu sangat membutuhkan tenaga kependidikan yang professional. Tenaga kependidkan mempunyai peran yang sangat strategis dalam pembentukan pengetahuan, ketrampilan, dan karakter peserta didik. Oleh karena itu tenaga kependidikan yang professional akan melaksanakan tugasnya secara professional sehingga menghasilkan tamatan yang lebih bermutu.
Dari sedikit penjelasan mengenai berbagai sumber daya yang ada dalam suatu lembaga pendidikan tersebut. Keseluruhannya tidak dapat berjalan secara baik tanpa adanya manajemen yang jelas serta adanya seorang pemimpin yang mengarahkan serta mengawasi jalannya proses administrasi yang ada.
Maka dari itu dalam makalah ini akan dijelaskan secara singkat mengenai peran penting seorang pemimpin maupun segala sesuatu yang berkaitan dengan tanggungjawabnya terutama dalam sebuah lembaga pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Kepemimpinan Pendidikan
Leadership atau kepemimpinan adalah “proses pengaruh-mempengaruhi antar pribadi atau antar orang dalam situasi tertentu, melalui proses komunikasi terarah untuk mencapai suatu tujuan tertentu” atau menurut McFarland (1978) kepemimpinan adalah suatu proses dimana pimpinan dilukiskan akan memberikan perintah atau pengaruh, bimbingan atau proses mempengaruhi pekerjaan orang lain dalam memilih dan mencapai tujuan.
Mengenai kepemimpinan dalam sebuah lembaga pendidikan dalam hal ini kepala sekolah, Kepemimpinan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan. Bahkan secara sederhana dpt disebut sebagai layanan bantuan yang diberikan kepala sekolah terhadap penetapan dan pencapaian tujuan.
b. Unsur-unsur kepemimpinan.
Proses kepemimpinan dapat berjalan jika memenuhi unsur-unsur sbb.:
o Ada yang memimpin
o Ada yang dipimpin
o Ada kegiatan pencapaian tujuan
o Ada tujuan / target sasaran
c. Syarat dan Prinsip Proses Kepemimpinan Pendidikan
1. seorang pemimpin harus memiliki kepribadian yanng terpuji antara lain: periang, ramah, bersemangat, pemberani, murah hati, spontan, percaya diri, dan memiliki kepekaan sosial yang tinggi.
2. Paham dan menguasai tujuan yang hendak dicapai dan mampu mengkomunikasikan kepada bawahan dan stakeholder.
3. Berwawasan lebih luas dibidang tugasnya dan bidang-bidang lain yang relevan. Berpegang pada prinsip-prinsip umum kependidikan yang meliputi: Konstruktif, Kreatif, Partisipatif, Kooperatif, Pendelegasian yang baik/proporsional, dan memahami dan menerapkan prinsip kepemimpinan Pancasila yang dikembangkan oleh Ki Hajar Dewantara.
Selain adanya syarat bagi seorang pemimpin yang baik ada beberapa Aspek personalitas yang penting dimiliki seorang pemimpin dalam kepemimpinan pendidikan, diantaranya :
o Memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada orang-orang yang dipimpinnya dalam bidang pendidikan (Elsbree, 1967)
o Memiliki keinginan yang terus-menerus untuk belajar menyesuaikan kemampuan dengan perkembangan dan tujuan organisasi yang dipimpinnya.
d. Sifat-Sifat Seorang Pemimpin
Kemampuan Personality Kepemimpinan Pendidikan • Beberapa sifat yang dapat mendukung keberhasilan KS dalam menggalang hubungan dengan orang-orang yang dipimpinnya: - Bersahabat - Responsif - Periang - Antusias - Berani/bebas dari rasa takut dan bimbang - Murah hati - Percaya diri - Spontan - menerima
Sifat Kepribadian Pemimpin yang Efektif Memiliki visi kedepan yang jelas, Konseptualis Memanfaatkan pengalaman yang lalu, Kesadaran akan segala kemungkinan yang akan terjadi (antisipatif), Mengutamakan kebenaran informasi, Arsitek social, Mengenal dengan baik dirinya sendiri.
Sejumlah sifat lain yang harus dimiliki seorang pemimpin pendidikan Berpengalaman luas, Mengayomi, Paham terhadap, Mawas diri tujuan organisasi, Bersikap wajar, Berstamina, memiliki, Berjiwa besar antusiasme tinggi, Rasional, Bersikap adil, Pragmatis, Jujur/terbuka, Objektif, bijaksana (Burhanuddin, 1994).
e. Tipe-Tipe Dasar Kepemimpinan
1. Kepemimpinan otoriter : sangat mengandalkan kedudukannya / kekuasaannya sebagai pemimpin
2. Kepemimpinan laizes-faire : pemimpin yang keberadaannya haya sebagai lambing
3. Kepemimpinan demokratis : mengutamakan kerjasama antara atasan dan bawahan
4. Kepemimpinan pseudo-demokratis : nampak seperti demokratis tetapi semu karena tetap otoriter dan demi kepentingan kelompok tertentu saja.
f. Hakekat Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan pendidikan pada hakekatnya merupakan produk situasional. Kepemimpinan praktik kepemimpinan di sekolah banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor situasi
Kepemimpinan yang berhasil adala kepemimpinan yang dapat memnuhi kebutuhan situasi dan dapat memilih / menerapkan teknik atau gaya kepemimpinan yang sesuai dengan tuntutan situasi tersebut
Berbagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan kepemimpinan antara lain:
1. Karakteristik orang yang dipimpin
2. Pekerjaan lingkungan sekolah
3. Kultur atau budaya setempat
4. Kepribadian kelompok
5. Waktu yang dimiliki oleh sekolah
Tingkat perkembangan guru yang mempengaruhi keberhasilan keepemimpinan di sekolah
• P4 = tingkat perkembangan guru tinggi. Mereka memiliki kemampuan dan kemauan melaksanakan tugasnya
• P3 = tingkat perkembangan guru pada taraf sedang ke tinggi. Ditandai dengan adanya kemampuan tetapi tidak mau atau kurang yakin dengan apa yang dikerjakannya.
• P2 = tingkat perkembangan pada taraf rendah ke-sedang. Ditandai dengan tidak adanya kemampuan tetapi ada kemauan untuk bekerja
• P1 = tingkat perkembangan rendah. Tidak adanya kemampuan dan tidak ada kemauan untuk melaksanakan tugas dan selalu merasa kurang yakin dengan apa yang dikerjakannya
g. Gaya-gaya Kepemimpinan
1. Gaya 1 = instruktif (untuk P1) Perilaku pemimpin ada pada kadar direktif yang tinggi tetapi suporting yang rendah. Ia lebih banyak memberikan arahan dan pengawasan yang ketat kepada bawahan.
2. Gaya 2 = Kaonsultasi (untuk P2) Pemimpin memberikan arahan tinggi 9intensif0 dan memberi suporting yang tinggi pula untuk mendukung kemauan yang dimiliki orang- orang yang dipimpinnya.
3. Gaya 3 = Partisipasi (untuk P3) Pemimpin berusaha mendorong orang-orang yang dipimpinnya untuk menggunakan kemampuan yang dimiliki secara optimal. Seiring dengan meningkatnya kemampuan orang yang dipimpin, pemimpin lebih banyak bertukar pikiran/ pandangan dan memberi kesempatan kepada bawahan untuk mengambil keputusan.
4. Gaya 4 = Delegasi (untuk P4) Pemimpin sudah lebih banyak memberikan pendelegasian wewenang. Arahan dan dukungan hanya diberikan pada hal-hal tertentu saja jika dianggap perlu saja. Dari berbagai sumber
BAB III
KESIMPULAN
Setelah pemaparan diatas maka dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin pendidikan merupakan suatu kemampuan dan kesiapan seseorang untuk mempengaruhi, membimbing, mengarahkan, dan menggerakkan staf sekolah agar dapat bekerja secara efektif dalam rangka mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang telah ditetapkan.
Dan juga harus memiliki kemampuan yang lebih tinggi daripada orang-orang yang dipimpinnya dalam bidang pendidikan (Elsbree, 1967)
Memiliki keinginan yang terus-menerus untuk belajar menyesuaikan kemampuan dengan perkembangan dan tujuan organisasi yang dipimpinnya.
Seorang pemimpin pendidikan Berpengalaman luas, Mengayomi, Paham terhadap, Mawas diri tujuan organisasi, Bersikap wajar, Berstamina, memiliki, Berjiwa besar antusiasme tinggi, Rasional, Bersikap adil, Pragmatis, Jujur/terbuka, Objektif, bijaksana
DAFTAR PUSTAKA
o Purwanto, Ngalim dan Sutaadji Djojopranoto; Administrasi pendidikan; Mutiara: Jakarta 1984
o Lamberi, Busro dkk; Pengantar Kepemimpinan Pendidikan; Usaha Nasional : Surabaya
o Burhanudin; Analisis Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan pendidikan; Bumi Aksara; Jakarta ;1994
o Handout Mata Kuliah Administrasi Pendidikan
No comments:
Post a Comment