Saturday, April 23, 2011

METODE DALAM PENDIDIKAN

BAB I
PENDAHULUAN

 
  1. LATAR BELAKANG
    Dalam dunia proses belajar mengajar, ada sebuah ungkapan yang populer dikenal dengan: "metode jauh lebih pentinng dari materi" dan bisa dikatakan bahwa metode yang baik dapat membawa peserta didik pada pemahaman terhadap materi yang diberikan, selain itu seorang guru yang menggunakan metode dengan bervariasi akan membuat peserta didik tidak akan jenuh ataupun bosan dalam menerima pelajaran. Seiring dengan itu, seorang pendidik dituntut agar cermat memilih dan menetapkan metode apa yang tepat digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik.
    karena pentingnya sebuah methode maka penulis ingin membahas sedikit tentang "Metode Pembelajaran Dalam Pendidikan Islam" yang mana kebanyakan metodenya diambil dari al-Qur-an dan Hadist. Penulis tidak menguraikan secara terperinci tetapi hanya merupakan pengenalan dari metode-metode tersebut.
  2. Rumusan masalah
    1. Apakah pengertian metode ?
    2. apa sajakah methode yang ada dalam pembelajaran agama islam?

       

     
    BAB II
    PEMBAHASAN

     
  3. Pengertian Methode pembelajaran dalam pendidikan islam
    Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu prosess belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran
    Oleh karena itu metode harus sesuai dan selaras dengan karakteristik siswa, materi, kondisi lingkungan (setting) di mana pengajaran berlangsung. Penggunaan atau pemilihan suatu metode mengajar di sebabkan oleh adanya beberapa faktor yang harus dipertimbangkan antara lain: tujuan, krakteristik siswa, situasi, kondisi, kemampuan pribadi guru, sarana dan prasaran.
    Secara garis besar metode mengajar dapat di klaifikasikan menjadi 2 bagian:
    1. Metode mengajar konvensional, yaitu metode mengajar yang lazim dipakai oleh guru atau disebut metode taradisional.
    2. Metode mengajar inkonvesional, yaitu suau teknik mengajar yang baru berkembang dan belum lazim digunakan secara umum seperti mengajar dengan modul, penngajaran berpogram, machine unit, masih merupakan metode yang baru dikembangkan dan di terapkan sekolah tertentu yang mempunyai peralatan dan media yang lengkap serta guru-guru yang ahli menangninya.
  4. Metode-metode mengajar
    Metode mengajar antara lain adalah:
  • metode pembiasaan
  • metode keteladanan
  • pemberian ganjaran
  • metode pemberian hukuman
  • metode ceramah
  • metode tanya jawab
  • metode diskusi
  • metode sorogan
  • metode bandonngan
  • metode mudzakarah
  • metode kisah
  • metode pemberian tugas
  • metode karya wisata
  • metode ekperimen
  • metode latihan
  • metode sosiodrama
  • metode simulasi
  • metode kerja lapangan
  • metode simulasi
  • metode kerja lapangan
  • metode demonstasi
  • metode kerja kelompok
  • Metode Ceramah
    Metode ceramah yaitu suatu cara penyampaian bahan secara lisan oleh guru di muka kelas. Peran seorang murid disini sebagai penerima pesan, mendengar memperhatikan, dan mencatat keterangan-keterangan guru.
    Metode ini layak dipakai guru bila: pesan yang disampaikan berupa informasi, jumlah siswa terlalu banyak, dan guru adalah seorang pembicara yang baik,
    Keunggulannya: penggunaan waktu yang efisien dan pesan yang di sampaikan dapat sebanyak-banyaknya, Pengorganisasian kelas lebih sederhana, dapat memberikan motivasi terhadap siswa dalam belajar,fleksibel dalam penggunaan waktu dan bahan.
    Kelemahannya: guru serinngkali mengalami kesulitan dalam mengukur pemahaman siswa, siswa cenderunng bersifat pasif dan sering keliru dalam menyimpulkan penjelasan guru, menimbulkan rasa pemaksaan pada siswa, cenderung membosankan dan perhatian siswa berkurang.
  • Metode Diskusi
    Metode diskusi adalah suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berinteraksi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi, saling mempertahankan pendapat dan memecahkan sebuah masalah tertentu.
    Kelebihan metode ini adalah suasana kelas lebih hidup, dapat menaikkan prestasi kepribadian individu, kesimpulan hasil diskusi mudah dipahami siswa, sisiwa belajar untuk mematuhi peraturan-peraturan dan tata tertib dalam musyawarah.
    Kekurangannya : siswa ada yang tidak aktif, sulit menduga hasil yang dicapai, siswa mengalami kesulitan mengeluarkan ide-ide atau pendapat mereka secara ilmiah dan sistematis.
    Untuk mengatasi kelemahan dan segi negatif dari metode ini: pimpinan diskusi diberikan kepada murid dan diatur secara bergiliran, guru mengusahakan seluruh siswa agar berpartisipasi dalam diskusi, mengusahakan supaya semua siswa mendapat giliran berbicara, sementara siswa yang lain belajar mendengarkan pendapat temannya, mengoptimalkan waktu yang ada untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.
    Ada beberapa jenis diskusi yang dilakukan oleh guru dalam membimbing belajar siswa antara lain:
    • Whole Group yaitu : bentuk diskusi kelas dimana para pesertanya duduk setengah lingkaran, guru bertindak sebagai pemimpin dan topiknya telah direncanakan.
    • Diskusi kelompok : diskusi yang biasanya terdiri dari kelompok kecil (4-6) orang peserta, dan juga diskusi kelompok besar terdiri (7-15) anggota. Dalam diskusi tersebut dibahas tentang suatu topik tertentu dipimpin oleh seorang ketua dan seorang skretaris,
    • Buzz Group : biassanya dibagi-bagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 orang peserta. Tempat duduk diatur sedemikian rupa agar para siswa dapat bertukar pikiran dan bertatap muka dengan mudah. Diskusi ini biasanya diadakan ditengah-tengah pelajaran atau diakhir pelajaran dengan maksud memperjelas dan mempertajam bahan pelajaran.
    • Panel : yaitu bentuk diskusi yang terdiri dari 3-6 orang peserta untuk mendiskusikan suatau topok tertentu dan duduk dalam bentuk seni melingkar yang dipimpin oleh moderator.
    • Syindicate group, yaitu bentuk diskusi ini kelas dibagi ke dalam beberapa kelompok kecil yang terdiri dari 3-4 peserta, masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugas tertentu atau tugas yang bersifat komplementer.
    • Symposium, dalam diskusi ini biasanya terdiri dari pembawa makalah, moderator, dan notulis, serta beberapa peserta symposium.
    • Informal debate, biasanya bentuk diskusi ini kelas dibagi menjadi dua tim yang agak seimbang besarnya dan mendiskusikan subjek yang cocok untuk diperdebatkan tanpa memperhatikan peraturan perdebatan formal.
    • Fish bowl, diskusi ini tempat duduk diatur setengah melingkar dengan dua atau tiga kursi kosong menghadap peserta diskusi. Kelompok pendengar duduk mengelilingi kelompok diskusi yang seolah-olah melihat ikan yang berada didalam mangkok.
    • Brain storming, biasanya terdiri dari delapan sampai dua belas orang peserta, setiap anggota kelompok diharapkan menyumbang ide dalam pemecahan masalah. Hasil yang diinginkan adalah menghargai pendapat orang lain, menumbuhkan rasa percaya diri dalam upaya mengembangkan ide-ide yang ditemukan atau dianggap benar.
  • Metode Tanya Jawab
    yaitu penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode didalam pendidikan dimana guru bertanya sedangkan murid menjawab tentang materi yang ingin diperolehnya.
    Pengertian lain dari methode tanya jawab adalah penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada murid atau dapat juga dari murid kepada guru.
    Kelebihan: situasi kelas akan hidup karena anak-anak aktif berfikir dan menyampaikan buah fikiran, melatih agar anak berani mengungkapkan pendapatnya dengan lisan, timbulnya perbedaan pendapat diantara anak didik akan menghangatkan proses diskusi dengan lisan secara teratur, mendorong murid lebih aktif dan sungguh-sunngguh, merangsang siswa untuk melatih dan mengembangkan daya fikir, mengembangkan keberanian dan ketrampilan siswa dalam menjawab dan mengemukakan pendapat.
    Kekurangannya: memakan waktu lama, siswa merasa takut apabila guru kurang mampu mendorong siswanya untuk berani menciptakan suasana yang santai dan bersahabat, tidak mudah membuat pertanyaan sesuai dengan tingkat berfikir siswa.
  • Methode Pembiasaan
    Metode ini adalah : sebuah cara yang dapat dilakukan untuk membiasakan anak didik berfikir, bersikap dan bertindak sesuai dengan tuntunan agama islam. Contohnya ayat pengharaman khomer.
    Kelebihan: tidak hanya berkaitan lahiriyah tetapi berhubungan aspek batiniyah. Metode ini tercatat sebagai metode palinga berhasil dalam pembentukan kepribadian anak didik.
    Kelemahan metode ini membutuhkan tenaga pendidik yang bener-benar dapat dijadikan sebagai contoh.
  • Metode Keteladanan
    Metode ini maksudnya: hal-hal yang dapat ditiru atau di contoh oleh seseorang dari oranng lain, namun keteladanan yang dimaksud disini adalah keteladanan yang dapat dijadikan sebagai alat pendidikan islam, yaitu keteladanan yang baik, sesuai dengan pengertian uswah dalam ayat-alqur'an.
    Kelebihan: memudahkan anak didik dalam menerapkan ilmu yang dipelajarinya, memudahkan guru mengevaluasi hasil belajar, mendorong guru akan selalu berbuat baik, tercipta situasi yang baik dalam lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat.
    Kelemahan: figur guru yang kurang baik cenderung akan ditiru olah anak didiknya, jika teori tanpa praktek akan menimbulkan verbalisme.
  • Metode Pemberin Ganjaran
    Maksud metode ini adalah: pemberian ganjaran yang baik terhadap perilaku baik anak didik. Macam-macam ganjaran: pujian yang indah, imbalan materi/hadiah, doa, tanda penghargaan, wasiat pada orang tua.
    Kelebihan: memberikan pengaruh yang cukup besar terhdp jiwa anak didik, menjadi pendorong bagi anak-anak didik lainnya untuk mengikuti anak yang memperoleh pujian dari gurunya.
    Kelemahan: dapat menimbulkan dampak negatif apabila guru melakukan secara berlebihan, umumnya "ganjaran" membutuhkan alat tertentu serta membutuhkan biaya.
  • Metode Pemberian Hukuman
    Metode ini keblikan dari metode pemberian ganjaran yang mana kelebihan dan kekuragannya hampir sama. metode ini adalah jalan terakhir dalam proses pendidikan
  • Metode Sorogan
    Inti metode ini adalah berlangsungnya proses belajar mengajar secara face to face, antara guru dan murid.
    Kelebihannnya: Guru secara pasti mengetahui secara pasti kualitas anak didiknya, bagi murid yang IQ nya tinggi akan cepat menyelesaikan peljaran, mendapatkan penjelasan yang pasti dari seorang guru.
    Kekurangannya: membutuhkan waktu yang sangat bnyak.
  • Metode Bandongan: menurut zamarkhasy dhofier yaitu sekelompok murid mendengarkan seorang guru yang membaca, menerangkan dan sering kali mengulas buku-buu islam dalam bahasa Arab.
    Kelebihan hampir sama dengan metode ceramah: lebih cepat dan praktis, kelemahannya metode ini dianggap lamban dan tradisional. Biasanya masih digunakan pada pondok-pondok pesantren salaf.
  • Metode Mudzakarah: adalah suatu cara yang digunakan dalam menyampaikan bahan pelajaran dengan jalan mengadaka pertemuan ilmiah yang secara khusus membahas persoalan yang bersifat keagamaan, nama lainnya majmaal al-buhust. Mudzakarah di bedakan menjadi2: yaitu 1. mudzakarah yang diselenggarakan oleh sesam santri untuk membahas suatu msalh, 2. mudzakarah yang dipimpin oleh seorang kyai, dimana hasil mudzakarah diajukan untuk dibahas dan dinilai dalam suatu seminar.
  • Metode Kisah: suatu cara dalam menyampikan suatu materi pelajaran dengan menutuurkan materi pelajran dengan menuturkan secara kronologis tentang bagaiman terjadinya sesuatu hal yang sebenarnya terjadi ataupun hanya rekaan belaka. Metode kisah didunia pendidikan yang tidak diragukan kebenaranny adalh yaitu: Qur'ani dan kisah nabi.
  • Metode Pemberian Tugas: dimana guru memberikan sejumlah tugas terhadap murid muridnya untuk mempelajari sesuatu , kemudian mereka disuruh untuk mempertanggung jawabkannya. Tugas yang diberikan oleh guru bisa berbentuk memperbaiki, memperdalam, mengecek, mencari informasi, atau menghafal pelajaran. Methode ini mempunyai 3 fase yaitu: 1. fase pemberian tugas, 2. fase pelaksanaan tugas, 3. fase pertanggungjawaban tugas.
  • Metode Karya Wisata : Adalah suatu metode mengajar dimana siswa dan guru pergi meninggalaan sokolah menuju suatu tempat untuk menyelidiki atau mempelajari hal – hal tertentu.
  • Metode Eksperimen : menurut zakiyah daradjat, metode percobaan yang biasanya dilakukan dalam mata pelajaran tertentu. Sedangkan menurut Departemen Agama yaitu praktek pengajaran yang melibatkan anak didik pada pekerjan akademis, pelatihan dan pemecahan masalah.
  • Metode Latihan : menurut zuhairini, adalah suatu metode dalam pengajaran dengan jalan melatih anak didik terhadap bahan pelajaran yang sudah di berikan. Atau biasa disebut dengan ulangan.
  • Metode Sosio-Drama : yaitu suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran tertentu seperti yang terdapat dalam masyarakat sosial.
    Tujunnya adalah agar siswa menghayati dan menghargai perasaan orang lain, membagi tanggung jawab dalam kelompok, merangsang siswa berpikir dan memecahkan masalah.
  • Metode Simulasi : penekanan dalam metode simulasi adalah pada kemampuan siswa untuk berimitasi sesuai dengan objek yang diperankan. Dan pada titik finalnya siswa mampu untuk mendapatkan kecakapn bersikap dan bertindak sesuai dengan situasi yang sebenarnya.
    Sesuai dengan sifat tiruannya simulasi terbgi dalam 5 jenis yaitu: sosiodrama, psikodrama, permainan simulasi, permainan peranan, pre-teaching.
  • Metode Kerja Lapangan : yaitu merupakan suatu cara mengajar yang bertujuan memberikan pengalaman kerja nyata bagi anak didik diluar kelas ( dimana saja bisa). Metode ini hakekatnya merupakan penyempurnaan dari metode kerja kelompok, karya wisata, dan eksperimen, bahkan tanya-jawab
  • Metode Demonstrasi : adalah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatakan bagaimana berjalannya suatu proses pembentukan tertentu kepada siswa. Dapat digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran fikih. Langkah-langkah penerapan metode demonstrasi: perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
  • Metode Kerja Kelompok : istilh kerja kelompok memgandung arti bahwa siswa-siswa dalam suatu kelas dibagi kedalam beberapa kelompok besar maupun kecil yang didasarkan atas prinsip untuk mencapai tujuan bersama. Langkah-langkah yang harus ditempuh dalm pelaksanaan metode kerja kelompok, yaitu :
    • menentukan kelompok
    • pemberian tugas-tugas kepada kelompok

     
    • peengerjaan tugas pada masing-masing kelompok
    • penilaian
        adapun kelebihan dari metode ini adalah
    • melatih dan menumbuhkan rasa kebersamaan dan toleransi
    • adanya kerjasama yang saling menguntungkan antara individu dalam kelompok
    • menumbuhkan rasa ingin maju dan persaingan yang sehat
    sedangkan kekurangannya :
  • memerlukn persiapan yang agak rumit
  • harus diawasi guru dengan ketat agar tidak timbul persaingna ynag tidk sehat
  • sifat dan kemampuan individu akn terabaikan
  • jika tuga tidak dibatasi waktu tertentu, maka akan cenderung terabaikan

 
BAB III
KESIMPULAN
  1. Metode pengajaran yaitu suatu cara penyampaian bahan pelajaran untuk mencapai tujuan yang ditetapkan, fungsinya adalah menentukan berhasil tidaknya suatu prosess belajar-mengajar dan merupakan bagian yang integral dalam suatu sistem pengajaran.
  2. Secara garis besar metode mengajar dapat di klaifikasikan menjadi 2 bagian: Metode mengajar konvensional dan Metode mengajar inkonvesional. Metode-metode mengajar yang ada antara lain : metode pembiasaan,
    metode keteladanan, pemberian ganjaran, metode pemberian hukuman,
    metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode sorogan, metode bandonngan, metode mudzakarah, metode kisah, metode pemberian tugas, metode karya wisata, metode ekperimen, metode latihan, metode sosiodrama, metode simulasi, metode kerja lapangan, metode simulasi, metode kerja lapangan, metode demonstasi, metode kerja kelompok.



Tuesday, April 19, 2011

ALAT INDERA PADA MANUSIA

Manusia membutuhkan informasi berupa rangsangan dari lingkungan luar sekitar untuk dapat menjalani hidupnya dengan baik. Agar rangsangan yang berasal dari luar tubuh dapat ditangkap dibutuhkan alat-alat tubuh tertentu yang bernama indera. Kelima alat indera itu adalah mata, hidung, telinga / kuping, kulit dan lidah.

Setiap orang normalnya memiliki lima / panca indera yang berfungsi dengan baik untuk menangkap rangsangan sehingga dapat memberikan respon sesuai dengan keinginan atau sesuai dengan insting kita. Orang yang cacat indra masih bisa hidup namun tidak akan bisa menikmati hidup layaknya manusia normal.

Indera Manusia ada lima sehingga disebut panca indera disertai arti definisi / pengertian, yaitu :

1. Indera Penglihatan / Penglihat = Mata
Mata adalah indera yang digunakan untuk melihat lingkungan sekitarnya dalam bentuk gambar sehingga mampu dengan mengenali benda-benda yang ada di sekitarnya dengan cepat. Jumlah mata manusia ada dua buah yang bekerja saling menunjang satu sama lain. Orang yang tidak memiliki mata disebut buta sehingga butuh bantuan tongkat, anjing pemandu, dll untuk kemudahan dalam mengenali lingkungan sekitar dan juga untuk bergerak.

2. Indera Penciuman / Pencium = Hidung
Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali lingkungan sekitar atau sesuatu dari aroma yang dihasilkan. Kita mampu dengan mudah mengenali makanan yang sudah busuk dengan yang masih segar dengan mudah hanya dengan mencium aroma makanan tersebut. Di dalam hidung kita terdapat banyak sel kemoreseptor untuk mengenali bau.

3. Indera Pengecap = Lidah
Lidah adalah alat indera yang berfungsi untuk merasakan rangsangan rasa dari benda-benda yang masuk ke dalam mulut kita. Lidah dapat merespon berbagai jenis dan macam rasa seperti rasa manis, rasa pahit, rasa asam dan rasa asin. Kita dapat menikmati makanan dan minuman karena adanya indra pengecap ini. Bagian lidah yang depan berguna untuk merasakan rasa asin, bagian yang sebelah samping untuk rasa asam, bagian tepi depan berfungsi untuk merasakan rasa manis dan bagian lidah yang belakang untuk rasa pait.

4. Indera Pendengaran / Pendengar = Telinga / Kuping
Telinga adalah alat indra yang memiliki fungsi untuk mendengar suara yang ada di sekitar kita sehingga kita dapat mengetahui / mengidentifikasi apa yang terjadi di sekitar kita tanpa harus melihatnya dengan mata kepala kita sendiri. Orang yang tidak bisa mendengar disebut tuli. Telinga kita terdiri atas tiga bagian yaitu bagian luar, bagian tengah dan bagian dalam.

5. Indera Peraba = Kulit
Kulit adalah alat indera kita yang mampu menerima rangsangan temperatur suhu, sentuhan, rasa sakit, tekanan, tekstur, dan lain sebagainya. Pada kulit terdapat reseptor yang merupakan percabangan dendrit dari neuron sensorik yang banyak terdapat di sekitar ujung jari, ujung lidah, dahi, dll.

Apabila dibagi ke dalam kelompok alat indera, maka dapat kita bagi ke dalam tiga grup kelompok, yakni :

1. Kemoreseptor
Kemoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan zat kimia yaitu indra pembau (idung) dan indra pengecap (lidah).

2. Mekanoreseptor
Mekanoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan gaya berat, tegangan suara dan tekanan yakni indra peraba (kulit) dan indra pendengaran (kuping).

3. Photoreseptor / Fotoreseptor
Photoreseptor adalah alat indera yang merespon terhadap rangsangan cahaya seperti indra penglihatan atau mata.

KASUS PEMBUNUHAN DI INDONESIA

 REFLEKSI KASUS PEMBUNUHAN MUNIR
Tahun 2004
*7 Sept 2004    Aktivis  HAM  dan  pendiri  KontraS  dan  Imparsial,  Munir  (39  thn)     meninggal  di   ataspesawat  Garuda  dengan  nomor    GA-974  ketika  sedang  menuju  Amsterdam  untuk melanjutkan  kuliah  pasca-sarjana.  Sesuai  dengan  hukum  nasionalnya,  pemerintah Belanda melakukan otopsi atas jenazah almarhum.

*12 Sept 2004 Jenazah Munir dimakamkan di kota Batu, Malang, Jawa Timur.


*11 Nov 2004
  Pihak keluarga almarhum mendapat informasi dari media Belanda bahwa hasil otopsi Munir oleh  Institut Forensik Belanda (NFI) membuktikan bahwa beliau meninggal akibat racun arsenik dengan jumlah dosis yang fatal.


*12 Nov 2004 
  Suciwati, istri Munir mendatangi Mabes Polri untuk meminta hasil otopsi  namun gagal. Presiden  SBY  berjanji  akan  menindaklanjuti  kasus  pembunuhan  Munir.  Berlangsung siaran  pers  bersama  sejumlah  LSM  di  kantor  KontraS  mendesak  pemerintah  untuk segera  melakukan  investigasi  dan  menyerahkan  hasil  otopsi  kepada  keluarga  dan membentuk  tim  penyelidikan  independen  yang  melibatkan  kalangan  masyarakat  sipil. Desakan serupa dikeluarkan oleh para tokoh masyarakat di berbagai daerah.

*18 Nov 2004    Markas Besar Polri memberangkatkan    tim penyelidik (termasuk ahli forensik) dan Usman  Hamid  (Koordinator  KontraS)  ke  Belanda.  Pengiriman  tim  tersebut  bertujuan meminta dokumen otentik, berikut mendiskusikan hasil otopsi dengan ahli-ahli forensik di  Belanda.  Tim  ini  gagal mendapatkan  dokumen  otopsi  asli  karena  tidak  memenuhi prosedur administrasi yang diminta pemerintah Belanda.
*20 Nov 2004    Istri Munir, Suciwati mendapat teror di rumahnya di Bekasi.
*22 Nov 2004    Suciwati dan beberapa aktivis NGO bertemu dengan Komisi III DPR RI. Komisi III setuju dengan usulan yang diajukan oleh kerabat Munir untuk mendesak pemerintah segera membentuk tim investigasi independen.
*23 Nov 2004   Rapat paripurna DPR sepakat untuk meminta pemerintah membentuk tim independen kasus Munir dan segera menyerahkan hasil autopsi kepada keluarga almarhum. Selain itu DPR juga membentuk tim pencari fakta sendiri.
*24 Nov 2004  Suciwati   bersama   beberapa aktivis LSM   bertemu dengan Presiden SBY di Istana Negara.  Presiden  berjanji  akan  membentuk  tim  independen  untuk  menyelidiki  kasus Munir.
*26 Nov 2004  Imparsial dan KontraS menyerahkan draft usulan pembentukan tim independen kasus Munir  kepada  Presiden  melalui  Juru  Bicaranya,  Andi  Malarangeng.  Draft  ini  berisi bentuk tim, mekanisme tim, dan daftar nama  calon anggota tim.
*28 Nov 2004   Mabes Polri    melakukan   pemeriksaan   terhadap  8 kru  Garuda   yang   melakukan penerbangan bersama almarhum Munir. Hingga kini sudah 21 orang yang diperiksa.
*2 Des 2004    Ratusan aktivis dan korban pelanggaran HAM berdemo di depan istana untuk meminta Presiden SBY agar segera membentuk tim investigasi independen kasus Munir.
*21 Des 2004    Di  Mabes  Polri   terjadi  pertemuan  antara  Kepolisian,  Kejaksaan  Agung,  Dephuk  dan HAM, serta aktivis HAM untuk membahas tindak lanjut tim independen kasus Munir.
*23 Des 2004    Presiden SBY mengesahkan Tim Pencari Fakta untuk Kasus Munir yang anggotanya melibatkan kalangan masyarakat sipil dan berfungsi membantu Polri dalam menyelidiki kasus terbunuhnya Munir.

 Tahun 2005

*13 Jan 2005    TPF pertama kali bertemu dengan tim penyidik Polri. Dalam pertemuan tersebut, TPF menilai tim penyidik lambat dalam menetapkan tersangka.
*11 Feb 2005    TPF  mendesak  Polri  untuk  melakukan  rekonstruksi.  Pihak  Polri  berkilah  rekonstruksi tergantung kesiapan Garuda.
*24 Feb 2005    Ketua TPF, Brigjen Marsudi Hanafi menilai Garuda tidak kooperatif dalam melakukan  rekonstruksi kematian Munir.
*28 Feb 2005    Ketua  TPF,  Brigjen  Marsudi  Hanafi  menilai  Garuda  menutupi  kematian  Munir.  Selain menghambat   rekonstruksi   kematian   Munir,   pihak   manajemn   Garuda   juga   diduga memalsukan surat penugasan Pollycarpus, seorang pilot Garuda.
*3 Mar 2005    TPF  menemui  Presiden  SBY  untuk  melaporkan  perkembangan  kasus  Munir.  TPF menemukan  adanya  indikasi  konspirasi  dalam  kasus  kematian  pejuang  hak  asasi manusia  (HAM)  Munir.  Ketua  TPF  Kasus  Munir,  Brigjen  (Pol)  Marsudi  Hanafi  TPF menyatakan terdapat indikasi kuat bahwa kematian Munir adalah kejahatan konspiratif dan bukan perorangan, di mana di dalamnya terlibat oknum PT Garuda Indonesia dan pejabat direksi PT Garuda Indonesia baik langsung maupun tidak langsung.
*4 Mar 2005    Kapolri, Da'I Bachtiar  mendukung temuan TPF kasus Munir yang menyatakan direksi PT Garuda terlibat dalam pembunuhan Munir.
*7 Mar 2005    Tim Investigasi DPR berpendapat Pollycarpus banyak berbohong dalam pertemuannya di DPR.
*8 Mar 2005    Sejumlah organisasi HAM Indonesia akan membawa kasus Munir ke Komisi HAM PBB dalam sidangnya yang ke-16 di Jenewa, Swiss 14 Maret-22 April 2005 mengingat Munir sudah menjadi tokoh HAM internasional.
*10 Mar 2005    Pollycarpus tidak memenuhi panggilan I Mabes Polri dengan alasan sakit.
*12 Mar 2005    Brigjen Pol Marsudi Hanafi (KetuaTPF) mengeluarkan pernyataan yang menyayangkan lambannya  kerja  tim  Badan  Reserse  dan  Kriminal  (Bareskrim)  Mabes  Polri  dalam mengusut kasus kematian Munir.
*14 Mar 2005    Penyidik  dari Bareskrim  Polri  memeriksa  Pollycarpus  selama  13  jam  lebih  dengan  lie detector.
*15 Mar  2005  Polri kembali memeriksa Pollycarpus. TPF merekomendasikan 6 calon tersangka, 4 dari lingkungan PT Garuda.
*16 Mar 2005    Kepala  BIN,  Syamsir  Siregar  membantah  adanya  keterlibatan  anggota  BIN  dalam pembunuhan Munir.
*18 Mar 2005    Pollycarpus resmi ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan di rumah tahanan Mabes Polri.
*23 Mar 2005  Suciwati memberikan kesaksian di hadapan siding Komisi HAM PBB di Jenewa.
*26 Mar 2005  Kepala BIN, Syamsir Siregar membantah bahwa Pollycarpus adalah anggota BIN.
*28 Mar 2005    Presiden SBY memperpanjang masa kerja TPF hingga 23 Juni 2005. Jaksa Agung, Abdurahman Saleh   telah mengirim surat ke pemerintah Belanda yang menjamin  tidak  akan  memvonis  hukuman  mati  bagi  terpidana  kasus  Munir.  Surat  ini dibuat agar pemerintah Belanda bersedia memberika data hasil forensik.
*5 Apr 2005    Polri   menetapkan   dua   kru   Garuda  -Oedi Irianto (kru pantry)  dan  Yeti  Susmiarti (pramugari)-   menjadi   tersangka   kasus   Munir.   Mereka   adalah   kru   kabin   selama penerbangan Garuda Jakarta-Singapura di kelas bisnis, tempat Munir duduk.
*6 Apr 2005    Dalam  siaran  persnya,  Suciwati  menyatakan  mendapat  dukungan  dari  komunitas internasional, termasuk Ketua Komisi HAM PBB, Makarim Wibisono selama kunjungan kampanyenya di Eropa. Setelah gagal dua kali, akhirnya TPF berhasil bertemu dengan   jajaran tinggi BIN. Hasil kesepakatannya adalah TPF-BIN akan bentuk tim khusus. Usman  Hamid  (TPF)  mempertanyakan  polisi  yang  tidak  memeriksa  sebagian  nama yang  telah  direkomendasikan  TPF  dan  mempertanyakan  penetapan  dua  tersangka baru.
*7 Apr 2005   Tiga Deputi BIN diikutsertakan dalam kerja TPF.Ketua  TPF,  Marsudhi  Hanafi  mengusulkan agar  penyidik  menjadikan  Vice-President Security AviationGaruda, Ramelgia Anwar sebagai tersangka.
*8 Apr 2005   Lima  orang  karyawan  Garuda  diperiksa  oleh  penyidik  Direktorat  Kriminal  Umum  dan Transnasional   Polri.   Kelimannya   adalah   Indra   Setiawan   (mantan   Dirut   Garuda), Ramelgia Anwar   (Vice-President   Security   AviationGaruda),   Rohainil   Aini   (Chief Secretary Pilot Airbus 330), Carmel Sembiring (Chief Pilot Airbus 330), dan Hermawan (Staf Jadwal Penerbangan Garuda). Pada  pemeriksaan  tersebut  dibahas  soal  surat  penugasan  Polllycarpus  yang  banyak kejanggalannya.
*11 Apr 2005  Mantan Sekretaris Utama (Sesma) BIN, Nurhadi    menolak hadir dalam pemeriksaan TPF. Nurhadi meminta pertemuannya di kantor BIN. Ini merupakan penolakkan kedua kalinya.  Nurhadi  diduga  mengangkat  Pollycarpus  sebagai  agen  utama  BIN.   Syamsir membantah  adanya  surat  pengangkatan  Pollycarpus  sebagai  anggota  BIN  (Skep  Ka BIN No.113/2/2002).  Saat  ini  Nurhadi  merupakan  Dubes  RI  untuk  Nigeria.  Namun  ia  mengakui  masih sebagai anggota BIN. Penyidik Polri   memeriksa Brahmani Astawati (pramugari Garuda), Sabur Taufik (pilot Garuda   GA   974,   rute   Jakarta-Singapura),   Eva   Yulianti   Abbas   (pramugari),   dan Triwiryasmadi (awak kabin).
*15 Apr 2005  Penyidik    Mabes  Polri  memeriksa   dua  orang  warga  negara  Belanda  yang  duduk  di sebelah Munir.
*19 Apr 2005  TPF menolak permintaan BIN ajukan pertanyaan secara tertulis kepada anggota BIN.
*21 Apr 2005  Nurhadi menolak pemeriksaan untuk ketiga kalinya.
*27 Apr 2005  Dalam Siaran Persnya  Nurhadi menegaskan tidak akan memenuhi panggilan TPF dengan  alasan  tidak  ada  dasar  hukum.  Nurhadi  juga  membantah  mengenal  dan mengangkat Pollycarpus sebagai anggota BIN.
*28 Apr 2005   Deplu menunda keberangkatan Nurhadi ke Nigeria.
*29 Apr 2005    Kapolri Da'I Bachtiar meminta Nurhadi penuhi panggilan TPF. Polri   memeriksa   Tia   Dewi   Ambari,   pramugari   Garuda   GA   974   rute   Singapura- Amsterdam  yang  melihat  Munir  mengalami  kesakitan  sesaat  sebelum  pesawatnya lepas landas dari Bandara Changi, Singapura.
*30 Apr 2005    Lewat  Sudi  Silalahi  -Sekretaris  Kabinet-  Presiden  SBY  minta  Nurhadi  memberikan keterangan kepada TPF.
*2 Mei 2005  Protokol kerjasama TPF-BIN    ditandatangani. Protokol ini    diharapkan bisa mempermudah  kerja  TPF  dalam  meminta  keterangan  para  anggota  dan  mantan anggota BIN.
*3 Mei 2005   Kuasa hukum Nurhadi, Sudjono menyatakan kliennya akan tidak memenuhi panggilan TPF karena isi protokol tidak sejalan dengan mandat Keppres pembentukan TPF. Sejumlah  anggota  DPR  Komisi  Pertahanan  dan  Luar  Negeri  meminta  Nurhadi  untuk kooperatif.  DPR  mengancam  akan  meninjau  ulang  posisi  Nurhadi  sebagai  Dubes Nigeria. TPF mengancam Nurhadi akan dilaporkan ke Presiden jika tetap menolak panggilan TPF.
*4 Mei 2005 Suciwati, istri Munir    mendapat  ancaman  teror  lewat  surat  yang  dikirim  ke  kantor KontraS.
*6 Mei  2005  Penyidik Polri    mengkonfrontasikan    kesaksian   Brahmanie Hastawati   -awak  kabin Garuda-   dengan   Lie   Fonny   -saksi   penumpang   dari   Belanda-   soal   Pollycarpus. Brahmanie   mengaku   melihat   Pollycarpus   berbincang-bincang   dengan   Lie   Fonny sedangkan Lie Fonny membantah keterangan tersebut.
*9 Mei 2005   TPF  akhirnya  memeriksa  Nurhadi  selama  2  jam  dengan  sekitar  20  pertanyaan.  Dari hasil pemeriksaan, TPF makin yakiin bahwa BIN terlibat pembunuhan Munir.
*11 Mei 2005   TPF melaporkan   kerjanya ke Presiden SBY. Menurut Presiden SBY kerja TPF belum memuaskan.  Untuk  itu  Presiden  SBY  akan  memimpin   langsung  pembicaraan  antara TPF, Polri, dan  IN.   Presiden SBY   kemudian memanggil 3 menteri ke istana untuk merespon  laporan  TPF.  Mereka  adalah  Menko  Polhukam,  Widodo  AS,  Menkumham, Hamid Awaluddin, dan Jaksa Agung Abdulrahman Saleh. Penyidik Badan Reserse Kriminal Polri memeriksa Nurhadi Djazuli terkait kasus Munir.
*12 Mei 2005    TPF memeriksa dokumen BIN di kantornya terkait dengan pemeriksaan Nurhadi. TPF juga memeriksa   Kolonel   Sumarmo,   Kepala   Biro   Umum   BIN   di   kantornya.   TPF memandang Sumarmo tidak kooperatif selama pemeriksaan.
*13 Mei 2005    Ketua TPF, Marsudhi Hanafi berencana akan memeriksa Muchdi PR -mantan Deputi V BIN Bidang Penggalangan dan Propaganda- dalam waktu dekat.
*16 Mei 2005    Penahanan  Pollycarpus  diperpanjang  30  hari  lagi.  TPF  memeriksa  satu  lagi  anggota BIN secara tertutup dan  identitasnya dirahasiakan. Muchdi PR datang ke Mabes Polri untuk memberikan keterangan kepada penyidik Polri terkait kasus Munir. Polri tidak merinci hasil pemeriksaannya kepada wartawan.
*17 Mei 2005    Garuda menskors karyawannya terkait pemeriksaan Polri dan TPF. TPF  bertemu kembali dengan  Presiden SBY  -didampingi  Jaksa  Agung  Abdurrahman Saleh,   Kapolri   Da'I   Bachtiar,   dan  Sekretaris   Kabinet   Sudi   Silalahi.   Kali   ini   TPF melaporkan adanya  kontrak  berkali-kali  antara Pollycarpus  dengan  pejabat  BIN,  yaitu Muchdi PR antara September-Oktober 2004. Nurhadi kembali diperiksa oleh TPF.
*19 Mei 2005    KontraS mendapat teror terkait dengan kasus Munir. TPF mulai berencana memanggil mantan Kepala BIN, Hendropriyono.TPF bertemu dengan Tim Munir DPR di Gedung MPR/DPR. Dalam pertemuan itu TPF melaporkan bahwa kerja mereka dihambat oleh BIN.
*20 Mei 2005  Kepala BIN,  Syamsir Siregar  membantah    menghambat   kerja  BIN.  Syamsir  juga meragukan temuan TPF.  Syamsir juga menyatakan kontak telepon antara Pollycarpus dengan Muchdi PR belum tentu soal Munir.
*24 Mei 2005    TPF mempertanyakan artikel yang dibuat Hendropriyono di The Jakarta Post dan The Strait Times yang isinya merupakan klarifikasi Hendropriyono untuk tidak akan menolak panggilan  TPF.  Dalam  artikel  tersebut  Hendropriyono  membantah  keterlibatan  BIN dalam kasus Munir. DPR mendukung pemanggilan Hendropriyono oleh TPF.
*25 Mei 2005   Kepala Badan Reserse dan Kriminal (Kabareskrim) Mabes Polri, Komisaris Jendral Pol Suyitno   Landung   menyatakan   akan   memanggil   anggota   aktif   Kopassus,   Kolonel Bambang Irawan  terkait  kasus  Munir.  Menurut  seorang  sumber  Bambang  Irawan pernah latihan menembak bersama dengan Pollycarpus. Kapolri berjanji akan tindak lanjuti temuan TPF.
*29 Mei 2005    Hendropriyono mengadukan dua anggota TPF -Usman Hamid dan Rachland Nashidik- ke Polri dengan tuduhan melakukan pencemaran nama baik.
*30 Mei 2005    TPF mempercepat pemanggilan terhadap Hendropriyono, dari tanggal 10 Juni menjadi 6 Juni 2005.Hendropriyono mengadu ke DPR terkait masalahnya dengan TPF.
*31 Mei 2005    Kapolri Da'I Bachtiar berjanji akan serius menyelesaikan kasus Munir. TPF mempertanyakan   Polri   terhadap   rekomendasi   yang   belum   ditindaklanjuti; digelarnya rekonstruksi,  pemeriksaan   marathon   terhadap   beberapa   eksekutif   TP Garuda,  dan  pemeriksaan  terhadap operator  kamera  pemantau  (CCTV)  Bandara Soekarno-Hatta.
*1 Jun 2005   Beberapa LSM mengecam sikap Hendropriyono yang melecehkan TPF. Hendropriyono dalam sebuah wawancara di Metro TV (31 Mei 2005), menyatakan TPF sebagai "hantu blau" dan "tidak professional". TPF  gagal  periksa  dua  pejabat  BIN  -Nurhadi  dan  Suparto-  setelah  mereka menolakdengan alasan tidak setuju dengan lokasi pertemuan.
*2 Jun 2005    TPF Munir memeriksa dua awak kabin Garuda, Oedi Irianto dan Yeti Susmiarti.
*3 Jun 2005    TPF gagal memeriksa Muchdi PR.
*6 Jun 2005    Hendropriyono  tidak  memenuhi  panggilan  TPF.  Alasannya  pemanggilan  dirinya  tidak didasari oleh protokol TPF-BIN.
*7 Jun 2005    Tim penyidik Mabes Polri memeriksa kembali Indra Setiawan, mantan Dirut PT Garuda. Kepala   BIN,   Syamsir   Siregar   meminta   Hendropriyono   untuk   datang   memenuhi panggilan TPF. TPF menjadwalkan lagi pertemuan dengan Hendropriyono pada tanggal 9 Juni 2005, kali ini sesuai dengan protokol TPF-BIN.
*8 Jun   2005    TPF gagal memeriksa Muchdi PR untuk kedua kalinya.
*9 Jun 2005    TPF gagal memeriksa Hendropriyono untuk kedua kalinya.
*13 Jun 2005    Hendropriyono, lewat    kuasa  hukumnya,  Syamsu  Djalal  menyatakan  tidak  akan memenuhi panggilan TPF.Penyidik  Mabes  Polri  menyerahkan  berkas  perkara  Pollycarpus  ke  Kejaksaan Tinggi DKI. TPF menyatakan bahwa kasus Munir merupakan pembunuhan konspiratif.
*14 Jun 2005    Hendropriyono   mendesak    Polda Metro Jaya    untuk  segera  menuntaskan kasus pencemaran nama baiknya. TPF temukan dokumen 4 skenario pembunuhan Munir.
*15 Jun 2005    BIN mengaku tidak mengetahui adanya dokumen 4 skenario pembunuhan Munir. BIN secara institusional menyurati Hendropriyono untuk memenuhi panggilan TPF. Mabes   Polri   berjanji   akan   menindaklanjuti   temuan   TPF   tentang   4   skenario pembunuhan Munir.
*16 Jun  2005    Hendropriyono melewati batas   waktu  pemanggilan  TPF.  TPF     memutuskan    tidak akan  memanggil  Hendropriyono  lagi.  Hendropriyono  telah  menolak  3  kali  panggilan TPF.
*17 Jun 2005    TPF  bertemu secara tertutup dengan  DPR.  Salah  satu  persoalan   yang disampaikan TPF  adalah  anggarannya  yang  belum  turun.  Tim  Munir  DPR  juga  berjanji  akan memfasilitasi pertemuan antara TPF dengan Hendropriyono.Penyidik Mabes Polri mengaku sudah memeriksa Hendropriyono terkait dengan kasus Munir. Pemeriksaan ini diduga dilakukan secara diam-diam.
*19 Jun 2005    Presiden SBY mengaku kecewa kepada Hendropriyono yang menolak panggilan TPF.
*20 Jun 2005    Hendropriyono bertemu dengan Tim Munir DPR.
*21 Jun 2005    TPF Munir menolak undangan DPR untuk dipertemukan dengan Hendropriyono. Unjuk rasa   dilakukan   di   depan    Istana    Merdeka    untuk   meminta    penuntasan kasus Munir.
*22 Jun 2005    TPF    menyelesaikan  laporan  akhirnya  untuk  diserahkan  kepada  Presiden  SBY.  TPF berjanji   dalam   laporannya   akan   menyebutkan   nama-nama   yang   terlibat   dalam pembunuhan Munir.
*23 Jun 2005    Rekonstruksi kasus kematian Munir dilakukan.
*24 Jun 2005    TPF menyerahkan laporannya kepada Presiden SBY. Beberapa rekomendasi diajukan TPF seperti membentuk tim penyidik baru dan  pembentukan komisi khusus baru Presiden SBY berjanji akan mengawal kasus Munir hingga selesai. Hendropriyono mengadu ke Dewan Pers karena merasa dirinya mengalami trial by the press pada kasus Munir. DPR mendesak Polri dan kejaksaan untuk memeriksa ulang mantan pejabat BIN.
*27 Jun 2005    Brigjen  Pol  Marsudhi  -mantan  ketua  TPF-  ditunjuk  menjadi  ketua  tim  penyidik  Polri yang baru untuk kasus Munir. Laporan  TPF  didistribusikan  ke  pejabat  terkait  oleh  Sekretaris  Kabinet,  Sudi  Silalahi. Mereka adalah Jaksa Agung, Kapolri, Kepala BIN, Panglima TNI, dan Menteri Hukum dan HAM.
*28 Jun 2005 Mabes Polri mengerahkan 30 penyidik untuk tuntaskan kasus Munir pasca TPF. Mereka berasal dari Badan Reserse Kriminal, Interpol Polri, dan Polda Metro Jaya.
*13 Jul 2005 Laporan  TPF  belum  juga  diumumkan  kepada  publik  oleh  Presiden  SBY.  Pollycarpus jadi tahanan Kejaksaan Tinggi DKI.
*18 Jul 2005  Suciwati bertemu Kapolri Jendral (Pol)   Sutanto dan menyatakan kekecewaannya atas lambannya proses penyidikan Polri.
*20 Jul 2005 Menko Politik, Hukum, dan Keamanan, Widodo AS menyatakan seluruh temuan TPF untuk keperluan penyelidikan,  penyelidikan, dan penuntutan.
*21 Jul 2005    Juru Bicara    Kepresidenan, Andi Mallarangeng menyatakan tidak ada keharusan bagi Presiden   untuk   mengumumkan   tindak   lanjut   TPF.   Dia   juga   menyatakan   bahwa penanganan kasus Munir akan dilanjutkan lewat mekanisme biasa.
*26 Jul 2005    Parlemen  Uni  Eropa  mempertanyakan  lambannya  perkembangan  kasus  Munir  dalam kunjungannya ke Komisi I DPR.
*29 Jul 2005    Jaksa Penuntut Umum    (JPU) dari  Kejaksaan  Negeri    Jakarta Pusat    melimpahkan berkas perkara ke Pengadilan Negeri  Jakarta Pusat. Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menetapkan 5 majelis hakim  untuk menangani kasus Munir dengan tersangka Pollycarpus. Mereka adalah Cicut   Sutiyarso (ketua), Sugito, Liliek Mulyadi, Agus Subroto, dan Ridwan Mansyur. Kapolri Jendral (Pol) Sutanto menyatakan tetap akan melakukan upaya penyidikan.
*1 Ags  2005    Anggota DPR, Lukman Hakim Saifuddin meminta Presiden SBY untuk mengumumkan temuan TPF.
*9 Ags 2005    Pengadilan   untuk   kasus   Munir   dengan   terdakwa   Pollycarpus   mulai   digelar   di Pengadilan   Negeri   Jakarta   Pusat.   Pollycarpus   didakwa   melakukan   pembunuhan berencana  dan  diancam  hukuman  mati.  Motif  Pollycarpus  dalam  membunuh  Munir adalah  demi  menegakkan NKRI  (Negara  Kesatuan  Republik  Indonesia)  karena  Munir banyak mengkritik pemerintah.
Dakwaan ini dipertanyakan banyak kalangan karena tidak mengikuti temuan TPF yang menyatakan  pembunuhan  Munir  sebagai  kejahatan  konspiratif.  Dengan  dakwaan  ini maka Pollycarpus dianggap sebagai pelaku utama pembunuhan Munir. Mantan anggota TPF, Usman Hamid dan Rachland Nashidik ditetapkan Polri sebagai tersangka pencemaran nama baik, perbuatan tidak menyenangkan, dan fitnah melalui tulisan terhadap Hendropriyono.
*11 Ags 2005    Polisi menangkap lagi seorang tersangka kasus pembunuhan Munir. Orang itu adalah Ery Bunyamin, penumpang ke-15 di kelas bisnis.
*12 Ags 2005    Polisi untuk sementara hanya menetapkan Ery Bunyamin sebagai tersangka pemalsu dokumen.
*17 Ags 2005    Sidang Pollycarpus II.    Pembela Pollycarpus,    Moh Assegaf    dalam     eksepsinya menyatakan bahwa dakwaan JPU tidak lengkap, tidak cermat, dan prematur.
*23 Ags 2005    Sidang Pollycarpus III.    JPU,  Domu P Sihite    (juga mantan anggota TPF)    meminta majelis   hakim   untuk   menolak   eksepsi   (nota   keberatan)   yang   diajukan   terdakwa Pollycarpus.
*30 Ags 2005    Sidang Pollycarpus IV. Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menolak eksepsi tim penasihat hukum Pollycarpus. Dengan demikian siding terus dilanjutkan.
*6 Sep 2005    Sidang Pollycarpus V.    Suciwati   (istri Munir)    memberikan kesaksian seputar upaya Pollycarpus  untuk  mengontak  Munir  sebelum  keberangkatannya  ke  Belanda.  Saksi kedua  adalah  Indra  Setiawan  (mantan  Dirut  PT  Garuda).  Kesaksian  Indra  seputar penugasan Pollycarpus sebagai extra crew pada penerbangan Jakarta-Singapura. Indra Setiawan  hanya  mengakui  adanya  kesalahan  administrative  dalam  penugasan  kerja Pollycarpus.
*7 Sep 2005    Satu tahun persis Munir dibunuh. Peringatan untuk satu tahun kasus Munir diperingati di berbagai kota di Indonesia; di Jakarta (di depan kantor BIN), Makasar, Semarang, dll. Aksi keprihatinan juga dilakukan di Belanda oleh berbagai kelompok aktivis mahasiswa, NGO, dan anggota parlemen Belanda. DPR  lewat  Slamet  Effendy  Yusuf  menyatakan  kecewa  atas  hasil  kerja  tim  penyidik kasus Munir yang tidak mampu mengungkap keberadaan dalang pelakunya.
*13 Sep 2005    Sidang Pollycarpus  VI. Ramelgia  Anwar    (mantan  Vice    President  Corporate Security   PT   Garuda)   memberikan   kesaksian   bahwa   dia   tidak   pernah   meminta penugasan  Pollycarpus  sebagai  extra  crew  kepada  Indra  Setiawan.  Hakim  kemudian mengkonfrontasikan  perbedaan  keterangan  antara  Ramelgia  Anwar  dengan  Indra Setiawan.
*20 Sep 2005    Sidang  Pollycarpus  VII.  Pemeriksaan  terhadap  Rohainil  Aini  (sekretaris  Chief  Pilot Airbus)   dan   Karmel   Sembiring   (Chief   Pilot   Airbus).   Mereka   menyatakan   bahwa Pollycarpus sendiri yang meminta jadi extra crew pada penerbangan GA 974 Jakarta- Singapura. Perubahan jadwal tersebut tidak diketahui atasan.
*27 Sep 2005    Sidang Pollycarpus VIII.  Pemeriksaan terhadap Eddy Santoso dan Akhirina. Keduanya bagian   administrasi   penjadwalan.   Mereka   menyatakan   bahwa   Pollycarpus   tidak dijadwalkan berangkat ke Singapura.
*4 Okt 2005    Sidang    Pollycarpus  IX.  Pemeriksaan  terhadap  Hermawan  (Crew  Tracking),  Sabur Muhammad Taufiq (Kapten Pilot    GA    974    Jakarta-Singapura),     dan    Alex Maneklarang.(keuangan   Garuda).   Pilot   Sabur   mengaku   tidak   tahu   apapun   soal penugasan  Pollycarpus.  Perpindahan  tempat  duduk  Munir  juga  tanpa  sepengetahuan Sabur.  Munir  mendapat  penghargaan  "Civil  Courage  Prize  2005  "  dari  Yayasan  Northcote Parkinson  Fund.  Penghargaan  tersebut  juga  diberikan  kepada  Min  Ko  Naing  (aktivis oposisi Myanmar), dan Anna Politkovskaya (jurnalis Rusia).
*5 Okt 2005    Suciwati,  istri  Munir  mendapat  penghargaan  dari  Time  Asia  Magazine  sebagai  salah satu Asia's Heroes tahun ini.
*11 Okt 2005    Sidang  Pollycarpus  X.  Pemeriksaan  terhadap  saksi  Brahmanie  Hastawati  (purser  GA 974)  dan    Oedi  Irianto  (pramugara).  Mereka  bersaksi  beberapa  kali  Pollycarpus menghubungi mereka via telepon untuk menyamakan soal persepsi soal penerbangan GA 974.
*18 Okt 2005    Sidang  Pollycarpus  XI.  Pemeriksaan  terhadap  Tri  Wiryasmadi  (pramugara),  Pantun Mathondang   (kapten   pilot   GA   974   Singapura-Amsterdam)   dan   Yeti   Susmiarti (pramugari). Mereka bersaksi bahwa Pollycarpus selama penerbangan jarang di tempat duduk.
*21 Okt 2005    Sidang Pollycarpus XII. Pemeriksaan terhadap Tia Ambari (Pramugari), Majib Nasution (Purser),  dan  Bondan  (Pramugara).  Kesaksian  mereka  menerangkan  bahwa  Munir mulai kesakitan sesaat setelah lepas landas dari Changi, Singapura.
*25 Okt 2005    Sidang Pollycarpus XIII. Pemeriksaan terhadap DR. Tarmizi Hakim (dokter yang duduk  dekat Munir), Asep Rohman (Pramugara), Sri Suharni (Pramugari), dan Dwi Purwati Titi (Pramugari).  Kesaksian  hanya  menerangkan  bahwa  Munir  muntah-muntah  sebelum meninggal. Menurut DR Tarmizi kematian Munir memang tidak wajar.
28 Okt 2005    Sidang  Pollycarpus  XIV.  Kesaksian  dari  Addy  Quresman  (Puslabfor  Mabes  Polri).  Ia mengafirmasi  temuan  Tim  Forensik  Belanda  (NFI)  bahwa  Munir  meninggal  karena racun arsenik.
*9 Nov 2005    68  anggota  Konggres  AS  mengirimkan  surat  kepada  Presiden  SBY  agar  segera mempublikasikan laporan TPF. Para anggota Konggres AS tersebut mempertanyakan keserius pemerintah RI dalam menuntaskan kasus Munir.
*10 Nov 2005    Sidang Pollycarpus XV. Pemeriksaan terhadap ahli racun (Ridla Bakri) dan ahli forensic (Budi  Sampurna). Ridla memprediksi arsen yang masuk ke Munir lewat makanan atau minuman.   Sementara   menurut   Budi  Sampurna  arsen   tidak  mungkin diberikan di Jakarta.
*11 Nov 2005    Sidang  Pollycarpus  XVI.  Pemeriksaan  terhadap  Choirul  Anam,  rekan  Munir.  Saksi menyatakan sebelum ke Belanda, Munir sering dikontak oleh BIN.
*15 Nov 2005    Sidang Pollycarpus XVII. Sidang ditunda karena tidak ada saksi yang hadir. Seharusnya yang hadir adalah Nurhadi Djazuli (mantan sekretaris utama BIN, sekarang Dubes RI
untuk Nigeria) dan Muchdi PR (mantan Deputi V BIN).
*16 Nov 2005    Sidang  Pollycarpus  XVIII.  Pemeriksaa  terhadap  Chairul  Huda,  ahli  hukum  pidana. Menurutnya surat tugas Pollycarpus sebagai extra crew merupakan surat palsu.
*17 Nov 2005   Sidang  Pollycarpus  XIX.  Pemeriksaan  kali  ini  mendengarkan  kesaksian  Muchdi  PR (mantan  Deputi  V  BIN).  Dia  menyangkal  punya  hubungan  dengan  Pollycarpus.  Soal hubungan melalui telepon genggam mereka, Muchdi berkata telepon genggamnya bisa dipinjamkan kepada siapa saja.
Pembacaan  BAP  saksi-saksi  yang  tidak  bisa  hadiR, Nurhadi  Djazuli,  Agustinus Krismato, Hian Tian alias Eni, Lie Khie Ngian, Lie Fon Nie, Meha Bob Hussain. Sebelum sidang terjadi aksi pemukulan oleh sekelompok preman terhadap para aktivis Kontras yang menggelar mimbar bebas.
*18 Nov 2005    Sidang  Pollycarpus XX.    Pemeriksaan    terhadap  kesaksian  terdakwa  Pollycarpus. Pollycarpus  mengatakan  tidak  pernah  mengontak  Munir  sebelum  penerbangan  dan sebenarnya hanya basa basi memberikan kursi di kelas bisnis.
*28 Nov 2005   Sidang Pollycarpus XXI. Sidang ditunda karena tim JPU tidak hadir. Seharusnya sidang membacakan tuntutan terhadap Pollycarpus.
*1 Des 2005    Sidang   Pollycarpus   XXII.   JPU   menuntut   hukuman   penjara   seumur   hidup   untuk Pollycarpus.
*12 Des 2005    Sidang Pollycarpus XXIII.   Pollycarpus membacakan pledoinya dan menyatakan tidak bersalah. Kepala Bidang Penerangan Umum Polri, Kombes Bambang Kuncoko menyatakan polisihanya menunggu hasil persidangan Pollycarpus. Jika tidak ditemukan bukti baru, maka penyidikan tidak akan dilanjutkan.





PEMBUNUHAN MAHASISWA INDONESIA di NTU SINGAPURA
DAVID HARYANTO
Sketsa 18 Maret 2009
Pertemuan saya dengan ayah David, Hartono Wijaya, hari ini mengindikasikan kuat pembunuhan. Riset David setelah terus saya verifikasi menajam; indikasi “rebutan” hak penemuan ” komponen” obyek 3 dimensi yang bisa tayang di udara, bisa juga berguna bagi televisi masa depan yang dapat ditonton kasat mata, tanpa kacamata khusus, laksana riset yang pernah dilakukan Lucas Art & Co. Inilah Sketsa ke-3 sebagai seorang literary citizen reporter, indikasi tentang kasus pembunuhan anak jenius, aset bangsa seharusnya.
SOSOK Hartono Wijaya berkacamata berkemeja lengen pendek bergaris biru berpantolan biru tua. Alur benang celana bagian pisak depannya melicin. Ada goresan seterikaan. Sepatu hitamnya bertelapak tipis. Penampilannya sederhana saat saya temui. Hartono adalah ayah kandung David Hartanto, mahasiswa Indonesia yang tewas di kampusnya di Nanyang Technology University (NTU), Singapura, pada 2 Maret 2009 lalu.
“They want to kill me, they want to …  kill me …  they … “
Di menjelang ajal itu, David berteriak-teriak, “They want to kill me,” lalu lari terbirit-birit, di lantai tempat ia berkonsultasi dengan dosen pembimbing skripsinya, Prof., DR. Chan Yan Loek, 45 tahun, di jurusan Electrical Engineering.
Tak ada bala bantuan. David ketakutan. Bayangan kematian di depan mata. Malaikat maut seakan menabal ajal. Kampus bergengsi di pagi cerah mulai ramai namun sepai.
Di 2 Maret 2009, sekitar pukul 10 waktu Singapura, suasana senyap, ternyata telah mengantar tubuh David yang semula segar bugar lalu kelengar. Indikasi lehernya ditebas, lalu badannya dibuang, dijatuhkan dari lantai empat kampus, tempat segala ilmu dan kelimuan yang mengdepankan integritas itu terjadi.
Seorang wanita, pekerja di NTU melihat sosok David lari terbirit-birit. Ia mendengar jelas suara, “They wanto to kill me… ’´ Tetapi ia tak menyangka sebuah permintaan tolong melolong. Ia mengira, agaknya, hanya sebuah adegan bercanda.
Wanita itu menceritakan detik mencekam itu kepada Hartono Wijaya, pada 2 Maret 2009 petang di Singapura, di saat sosoknya berkunjung ke kampus NTU. “Jika saya sebutkan nama wanita itu kepada Anda, akan dibunuh pula wanita itu kini,” ujar Hartono.
Indikasinya leher David ditebas pisau. Darah berceceran di tangga, sebagaimana foto tetesan darah yang sedang dibersihkan yang telah dikirim oleh seorang blogger di Singapura kepada saya. Foto itu kini juga beredar di internet, Facebook, dan menjadi potongan video visual yang dibuat oleh Christovita Wiloto.
Kalimat David lari terbirit-birit dengan nada ketakutan itu diceritakan Hartono dengan mata berkaca-kaca. Saya lalu meminta tolong ayah David ini mendeskripsikan jasad anaknya ketika pertama kali melihat.
Ditemani oleh pihak Kedutaan Indonesia di Singapura pada sore, 2 Maret 2009, oleh pihak kepolisian ia tak diperbolehkan melihat jasad David. Alasannya masih dalam otopsi.
“Keesokan harinya saya kembali. Anak saya badannya dililit plastik, dibalut macam mumi plastik bening. Tetapi saya melihat lehernya diplester, ada tiga baris plester.” Demikian paparan Hartono kepada saya.
Saya berjumpa Hartono di sela-sela diskusi yang diadakan oleh Christivita Wiloto, Selasa, 17 Maret 2009, pukul 13.30. Chris membuat pertemuan diskusi sekalian memberikan penghargaan kepada penulis resensi bukunya, Behind Indonesia Headlines, dalam sebuah diskusi bertopik Membangun Citra Positif Indonesia Melalui Pemberitaan Media. “Mengapa media di Indonesia hanya mengutip saja keterangan media di Singapura, bahwa David memutus nadi, melompat bunuh diri,” ujar Christovita membuka diskusi.
Bisa saya maklumi Hartono enggan menyebut wanita saksi mata itu. Toh, empat hari setelah kematian David, sosok Zhou Zheng, peneliti, yang di saat hari kematian David turut hadir di ruangan Prof Chap Yan Loek, mati gantung diri.
Christovita membuat sebuah film presentasi bahan yang dikumpulkan di forum Straits Time. Kumpulan foto kematian David; deretan kejanggalan, seperti dua tulisan saya sebelumnya, sudah beredar di banyak milis, blog , di Facebook, kini.
Di tanggal 3 Maret, kedua orang tua David di Singapura, diminta membuat keputusan cepat, mengkremasi jasad atau membawa pulang ke Indonesia. “Entah mengapa kala itu, dalam keadaan kalut kami memutuskan mengizinkan kremasi,” kenang Hartono. Matanya berkaca. Seakan ada penyesalan di sana.
Pertanyaannya lalu, mengapa David dipatheni?
SAYA teringat akan pergumulan saya di dunia visual.
Sejak berhenti jadi wartawan di Majalah SWA pada 1989, saya kemudian membuka usaha sendiri, mulai dari graphic design hingga visual animasi. Bahkan pada 1993, saya memutuskan penuh berusaha bergerak di bidang animasi. Hingga 1996, usaha saya tutup, setelah menginvestasikan uang Rp 1,2 miliar, sebuah angka besar bagi saya - - karena diperoleh dari usaha sendiri dari nol. Saya membuat animasi 2D wayang, 3D wayang.
Dalam pergulatan yang membawa kerugian uang itu, mengantarkan saya kepada pengetahun piranti lunak dan kemampuan visual. Saya mengenal yang namanya aplikasi software animasi 3D; mulai dari Soft Image 3D, 2D, Toon, 3D Studio Max.
Hardware mulai dari high end komputer Silicon Graphic yang dipakai untuk menjalankan aplikasi editing macam Inferno - - dulu di Jakarta dimiliki pertama oleh Post Office, perusahan post production (rumah paska produksi) milik Peter F. Gontha.
Pada 1997-1998, saya sempat pula bekerja di VHQ,rumah paska produksi visual milik Eric Lomas, orang Australia, warga Singapura. Ia juga berpartner dengan Media Development Authority (MDA) semacam BUMN-nya Singapura. Melalui MDA inilah, antara lain pemerintah Singapura memberi kemudahan Disney, bahkan Lucas Film membuka usahanya di Singapura, termasuk memberi iming-iming tax free
Lucas Art & Co, pernah melakukan riset tentang teknologi tiga dimensi (3D) visual untuk kepentingan iklan, yang mampu tampil di udara. Itu artinya, software animasi 3D, sederhananya, yang semula hanya bisa membuat model dan tayang di komputer atau cuma direkam ke format film dan video, lalu bisa ditayang di udara.
“Seingat saya pada 2006 Lucas Art & Co, sudah pernah mempublikasikan rencana riset mereka soal itu, ” ujar Vidiyama Sonnekh, praktisi teknologi informasi di Jakarta.
“Semacam hologram tiga dimensi yang bisa hidup di udara.”
“Dulu kami pernah mau menawarkan teknologi itu sebagai suplier ke kelompok usaha Djarum yang sedang membangun Grand Indonesia. Cuma, kala itu masih mahal, proyektornya saja satu US $ 20 juta,” kata Vidiyama.
Nah harga mahal itu pastilah berkait ke riset panjang dan mahal. “Nah jika ada mahasiswa yang melakukan riset dan menemukan teknologi yang lebih murah, logikanya, bisa merugikan industri?” ujar Vidi.
Judul penelitian David Hartanto:Multiview acquisition from multi-camera configuration for person adaptive 3D display 3D Rekonstruski Dari CCTV, Syarat Utama Pendukung Intelligent Video Surveillance System.”
Dari latar pemahaman animasi dan software, latar bekerja di perusahaan post, lalu mengetahui riset Lucas Art dari Vidiyama, serta membaca judul skripsi David, plus mendapatkan email dari blogger di Singapura, juga mengakuan sosok gadis bernama Angel, mahasiswi yunior David di NTU, maka saya menduga, bahwa penemuan David adalah: Kemampuan membuat gambar visual tiga dimensi yang bisa tayang ke udara, khusus untuk teknologi intelijen, di mana sosok orang digital bisa diprogram masuk ke ruang tertentu dipantau melalui kamera CCTV, gerakannya dipandu pemindai gerak (motion capture); dapat mengirim data, suara, layaknya manusia benaran yang sedang kita perintah bekarja.
Jika benar demikian, hebat. bukan.
Jika benar itu yang ditemukan, menurut Vidi, implementasinya bisa macam-macam. “Kita bisa saja mengganti resepsionis di kantor dengan orang 3D, bukan manusia utuh,” ujar Vidi.
Saya lalu menghayal membayangkan teknologi hologram dalam film Star Trek, yang kini memang mulai banyak dilakukan riset visualnya oleh Amerika Serikat. Riset itu juga berupaya mengembangkan televisi masa depan, antara lain agar publik dapat menonton teve tiga dimensi di udara tanpa lagi menggunakan kacamata khusus.
Ketika di risetnya 70%, sesuai penuturan Angel, sebagaimana sudah saya tulis di Sketsa saya kedua soal David, profesor-nya tidak yakin David mampu. “Jika kamu bisa, kamu akan dapat Nobel,” ujar Angel, mengutip David. Gadis itu penasaran atas kesibukan David selama dua pekan menyelesaikan tugas akhir yang tak mau diganggu. Ia lalu menmgunjungi David dan mendapatkan keterangan demikian.
Pada pagi sebelum berangkat ke kampus, David sudah memeindahkan data skripsinya ke flash-disk. Juga mebawa note book-nya dalam ransel, plus bekal minuman air putih dalam botol besar.
“Sesuai dengan info kawan-kawanya di Singapura yang saya terima, hari itu skripsinya sudah samapi 90% final,” ujar Hartono Wijaya, sang ayah.
Malang tak dapat diduga, kampus yang seharusnya menjadi wadah para ilmuwan yang berdedikasi kepada keilmuan dan kejujuran, sebaliknya justeru kini meninggalkan tanda tanya besar. Jika indikasi pembunuhan memang kini menguat, riset jitu anak penggemar game dan visual itu pun diduga kuat sesuatu yang sangat berarti.
Pertanyaaan, mengapa David harus mati?
Hingga di sini adalah tugas jurnalisme perlu melakukan verifikasi terus-menerus menjadi penting. “Saya sangat menyayangkan mengapa KBRI kita di Singapura diam saja. Tidak bersuara?” ujar Constant Marino Ponggawa, anggota komisi I DPR RI, 2004-2009.
Ketika saya desak dengan pertanyaan, mengapa DPR tak menekan pemerintah RI menyampaikan tekanan penyidikan tuntas terhadap pemerintah Singapura?
“Ini waktunya sedang tak pas. DPR sedang reses.” kata Constant. Constant tak habis pikir, mengapa pemerintah diam, “Apa ini karena sosok yang tewas kalangan minoritas?”
Bila saya menjawab Constant, maka dengan berat hati saya tuliskan kembali bahwa penghargaan negara terhadap nyawa memang rendah-rendah saja. Saya mengulang menuliskan bahwa tiga pekan lalu seorang wanita bernama Devi, di Pamulang, Banten, koma usai diperkosa, rumah sakit tidak bisa menerima karena tak ada identitas dan kartu miskin, dirawat sekenanya di pos ronda lima hari oleh warga, lalu mati begitu saja.
Negara?
Entah di mana!
Di banyak kasus menimpa TKI kita di luar negeri, dilecehkan, dihamili bahkan mati, sebagaimana dipaparkan Christivita Wiloto, negara juga seakan entah di mana?
Makanya jika seorang anak pandai, brilian pula otaknya, lalu kemudian dibunuh, dan opini media sedunia dibangun bahwa, anak mahasiswa Indonesia penusuk dosen?

Pembunuh!
“Maka celakalah kita,” ujar Christovita.
Di saat anggota DPR reses, di saat pejabat pemerintahan bercuti lalu berkampanye, di saat para Caleg menghitung kocek, kematian satu nyawa, bisa jadi terlupakan lagi oleh pengelola negara. Padahal di kematian David, bisa jadi sesungguhnya menyangkut nama besar bangsa diindikasikan dirusak, sekaligus “dihina”. Sudah sejak lama anak-anak pintar negeri ini diimingi bea siswa, lalu setelah tamat otaknya guna membangun bangsa orang.
Inilah tragedi di bangsa yang menghamburkan dana dalam lima tahun ini mencapai Rp 1.000 triliun, untuk kepentingan Pemilu, Pilkada, Partai dan pengeluaran perorangan partai, namun alpa akan sisi kemanusiaan yang kian hari seharusnya: kian beradab.
“Sebagai orang tua, Pak Hartono tak mungkin meminta nyawa anaknya kembali. Tetapi minimal ada pembuktian, bahwa anaknya mati bukan karena menusuk dosen,” ujar Christovita. ***



KEBEBASAN BERORGANISASI & KEPUTUSAN BERSAMA

        • Pengertian Musyawarah
        Musyawarah adalah pembahasan bersama untuk menyatukan pendapat dalam mengambil keputusan. Musyawarah merupakan suatu cara yang dilakukan oleh sekelompok orang untuk membahas suatu masalah. Hasil musyawarah berupa keputusan bersama. Musyawarah sangat baik dilakukan. Dengan musyawarah, tidak ada yang dirugikan, karena semua boleh memberikan pendapat. Akan tetapi, keputusan bersamalah yang diutamakan.
      • Ciri-ciri musyawarah 
      Ciri-ciri musyawarah antara lain sebagai berikut :
      1. Musyawarah dilakukan lebih dari satu orang.
      2. Ada pemimpin dan anggota.
      3. semua orang mempunyai kedudukan yang sama
      4. semua orang boleh berpendapat
    • Aturan dalam menyampaikan pendapat
    Setiap peserta musyawarah berhak menyampaikan pendapat. Semua usulan atau pendapat akan ditampung. Semua pendapat sebaiknya dihargai. Dengan menghargai pendapat, musyawarah akan berjalan dengan baik. Oleh karena itu, semua peserta musyawarah harus mematuhi aturan dalam menyampaikan pendapat, antara lain sebagai berikut :
    1. Mengacungkan jari sebelum berbicara
    2. Berbicara dengan sopan dan jelas
    3. Tidak memaksakan kehendak
    4. Mendengarkan teman yang menyampaikan pendapat.
  • Sikap peserta musyawarah
Musyawarah dapat berjalan dengan baik, jika peserta usyawarah memiliki sikap antara lain sebagai berikut :
  1. Menghargai pendapat orang lain
  2. Mampu mengendalikan diri
  3. Toleransi dan menghargai perbedaan pendapat
  4. Menaati peraturan musyawarah
  5. Mau menerima hasil musyawarah

Keputusan merupakan pilihan yang diambil seseorang atau kelompok untuk dilaksanakan. Keputusan bersama yang diambil harus bijaksana, bisa bermanfaat untuk semua dan tidak memihak pada kelompok tertentu. Artinya kepentingan umum harus lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
Dengan membaca bab ini, kamu akan bisa mengenal lebih jauh tentang bentuk-bentuk keputusan bersama. Kamu juga akan diajak untuk mematuhi keputusan yang telah disepakati bersama.
Setiap hari anak-anak mengambil suatu keputusan. Ketika istirahat, kamu pergi ke kantin sekolah karena lapar. Sampai di kantin kamu bingung karena ada banyak pilihan, ada bakso, ada pangsit, ada soto ayam, ada bermacam-macam kue, dan lain-lain. Di sinilah kamu mengambil keputusan untuk memilih makanan itu. Sebelum mengambil suatu keputusan, biasanya ada pertimbangan-pertimbangan tertentu. Mengapa harus membeli bakso? Mengapa harus membeli soto? Atau mengapa hanya
membeli kue saja?
Sebagai seorang pelajar, kamu juga belajar untuk mengambil keputusan. Saat kamu akan memutuskan membeli suatu benda yang telah lama kamu inginkan, tentu kamu akan mempertimbangkan apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut ataukah uangnya sebaiknya kamu gunakan untuk kebutuhan sekolah yang lebih penting.
Tahukah kamu bahwa dalam kehidupan sehari-hari kita dihadapkan pada pilihan-pilhan. Pilihan yang diambil oleh seseorang itulah yang disebut dengan keputusan. Keputusan pribadi adalah keputusan yang dilakukan perorangan. Keputusan dalam kegiatan setelah bangun tidur, keputusan memilih makanan, keputusan ketika belajar. Semua itu merupakan hak individu, dan setiap orang mempunyai keputusan yang berbeda-beda.
Selain keputusan yang sifatnya perorangan, ada pula keputusan yang sifatnya bersama. Keputusan bersama ini dilakukan atas kesepakatan bersama. Misalnya, ketika sekolahmu akan melaksanakan perkemahan, ketika akan rekreasi, ketika akan melakukan kunjungan belajar, semua diputuskan bersama.
Keputusan bersama lebih rumit dibandingkan dengan keputusan pribadi. Keputusan bersama melibatkan banyak orang. Bahkan tidak jarang terjadi perbedaan pendapat. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu dilakukan agar keputusan bersama itu membuahkan hasil tanpa meninggalkan masalah.
Hal-hal yang perlu diperhatikan antara lain sebagai berikut.
1. Saling memahami dan menghargai pendapat orang lain.
2. Saling memahami apa yang sedang dimusyawarahkan untuk diambil keputusan.
3. Kepentingan umum lebih diutamakan daripada kepentingan pribadi.
4. Menerima masukan dalam bentuk kritik, usul, maupun saran.
5. Tidak memaksakan kehendak dalam mengambil keputusan.
6. Menerima bahwa keputusan yang sudah diambil adalah keputusan yang terbaik.
7. Keputusan yang sudah diambil dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
BENTUK KEPUTUSAN BERSAMA
Dalam mengambil keputusan bersama, ada banyak hal yang harus dilakukan. Terkadang apa yang akan diputuskan tidak diterima oleh anggota yang lain. Dengan demikian harus diambil suara terbanyak.
Kadang-kadang dalam pengambilan keputusan tidak terlalu banyak masalah. Masing-masing menerima dengan baik, sehingga tidak perlu diambil dengan suara terbanyak.
Ada dua bentuk keputusan bersama yang dilakukan dalam bermusyawarah. Bentuk pertama adalah musyawarah mufakat dan yang kedua adalah pengambilan suara yang
sering disebut voting.
MUSYAWARAH MUFAKAT
Dalam mengambil suatu keputusan bersama, sering kali dilakukan secara musyawarah. Musyawarah merupakan salah satu bentuk penyelesaian masalah. Dalam musyawarah kadang dijumpai anggota musyawarah yang setuju dan ada juga yang tidak setuju.
Dalam musyawarah diharapkan terjadi kesepakatan. Untuk itu, dalam sebuah musyawarah, seorang pemimpin rapat harus pandai-pandai mempengaruhi peserta musyawarah supaya kesepakatan itu bisa disetujui.
Contoh:
Pada saat sekolah hendak melakukan kunjungan belajar, guru menawarkan program ini kepada siswa. Setelah program itu ditawarkan, ternyata seluruh siswa menyetujui rencana itu. Maka disusunlah rencana yang serius untuk kunjungan belajar itu.
Pak guru membentuk panitia kunjungan belajar, mulai dari tujuannya, biayanya, dan peserta yang ikut. Karena ini sudah disepakati bersama, maka seluruh siswa diwajibkan ikut dalam kegiatan kunjungan belajar. Keputusan ini dilakukan melalui musyawarah mufakat, artinya musyawarah yang bisa disepakati oleh seluruh peserta musyawarah.
SUARA TERBANYAK (VOTING)
Keputusan juga bisa dilakukan melalui voting, yaitu penentuan keputusan yang didasarkan pada suara terbanyak. Voting biasanya muncul apabila kesepakatan itu belum bisa diputuskan secara musyawarah mufakat. Bisa juga keputusan voting itu sengaja dibuat.
Dalam pemilihan pengurus kelas biasanya dilakukan dengan cara voting. Siapa yang mendapat suara terbanyak, itulah yang menjadi ketua kelas. Voting juga bisa dilakukan apabila dalam sebuah keputusan sulit diambil kesepakatan, akhirnya suara terbanyak itulah yang bisa dijadikan pedoman pengambilan keputusan.
MEMATUHI KEPUTUSAN BERSAMA
Setiap keputusan yang sudah diputuskan melalui musyawarah, harus ditaati bersama. Setiap keputusan itu memiliki tujuan untuk kepentingan bersama. Kamu bisa membayangkan jika keputusan itu tidak ditaati. Lalu untuk siapa lagi keputusan itu dibuat?
Tidak semua keputusan dalam musyawarah itu selalu sesuai dengan keinginan kamu. Ada keputusan yang memang sesuai dengan keinginan kamu. Tetapi ada juga yang tidak sesuai. Jika keputusan itu tidak sesuai dengan keinginan kamu, maka jangan sampai memaksakan kehendak. Apa yang sudah diputuskan harus ditaati dan dilaksanakan. Kamu tidak boleh menang sendiri. Kamu harus bisa menghargai Pendapat orang lain.
Di sekolah, semua warga sekolah harus mematuhi tata tertib sekolah. Tata tertib sekolah yang ada di sekolah adalah keputusan yang dihasilkan melalui musyawarah.
Karena sudah menjadi ketentuan, maka tata tertib itu harus dilaksanakan. Bagaimana jika keputusan yang sudah menjadi tata tertib itu tidak dipatuhi? Tentunya ada hukuman yang harus diterima oleh anak yang melanggar tata tertib.
Peraturan yang baik, biasanya disertai dengan ketentuan-ketentuan lain. Ketentuan itu berupa hukuman atau sanksi bagi yang melanggar dan penghargaan bagi yang selalu mengikuti dengan baik.
Pada awal tahun ajaran, biasanya anak-anak diajak untuk bermusyawarah. Hal-hal yang dibahas antara lain, pemilihan pengurus kelas, membagi kelompok 5K (ketertiban, kebersihan, keindahan, kekeluargaan, dan keamanan kelas). Selain itu, dibahas pula tentang tata tertib kelas.
Dalam musyawarah itu diputuskan pula hukuman bagi yang melanggar tata tertib. Begitu pula bagi anak-anak yang selalu menjalankan tata tertib mendapat penghargaan. Hal inilah yang akan memotivasi anak-anak untuk mentaati peraturan itu.
Keputusan yang dibuat melalui musyawarah bertujuan agar tercipta ketertiban, ketentraman, dan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari. Keputusan yang tidak dijalankan dengan baik akan berakibat buruk bagi diri sendiri dan orang lain.

Saturday, April 16, 2011

FASE PERKEMBANGAN KOGNITIF ANAK USIA DINI

A.Pengertian Kognitif

Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal di dalam pusat susunan syaraf pada waktu manusia sedang berpikir (Gagne,l976: 71). Kemampuan kognitif ini berkembang secara bertahap, sejalan dengan perkembangan fisik dan syaraf-syaraf yang berada di pusat susunan syaraf. Salah satu teori yang berpengaruh dalam menjelaskan perkembangan kognitif ini adalah teori Piaget.
Jean Piaget, yang hidup dari tahun 1896 sampai tahun 1980, adalah seorang ahli biologi dan psikologi berkebangsaan Swiss. Ia merupakan salah seorang yang memmuskan teori yang dapat menjelaskan fase-fase perkembangan kognitif. Teori ini dibangun berdasarkan dua sudut pandang yang disebut sudut pandang aliran struktural (structuralism) dan aliran konstruktif (constructivism).
Aliran struktural yang mewarnai teori Piaget dapat dilihat dari pandangannya tentang inteligensi yang berkembang melalui serangkaian tahap perkembangan yang ditandai oleh perkembangan kualitas struktur kognitif. Aliran konstruktif terlihat dari pandangan Piaget yang menyatakan bahwa, anak membangun kemampuan kognitif melalui interaksinya dengan dunia di sekitarnya. Dalam hal ini, Piaget menyamakan anak dengan peneliti yang selalu sibuk membangun teori-teorinya tentang dunia di sekitarnya, melalui interaksinya dengan lingkungan di sekitarnya. Hasil dari interaksi ini adalah terbentuknya struktur kognitil, atau skemata (dalam bentuk tunggal disebut skema) yang dimulai dari terbentuknya struktur berpikir secara logis, kemudian berkembang meqjadi suatu generalisasi (kesimpulan umum).



B. Fase-fase Perkembangan Kognitif

Menurut Piaget Perkembangan merupakan suatu proses yang bersifat kumulatif. Artinya, perkembargan terdahulu akan menjadi dasar bagi perkembangan selanjutnya. Dengan demikian, apabila teriadi hambatan pada perkemb;rngan terdahulu maka perkembangan selaniutnya akan memperoleh hambatan. Piaget membagi perkembangan kognitif ke dalam empat fase, yaitu fase sensorimotor, fase praoperasional, fase operasi konkret, dan fase operasi formal (Piaget, 1972: 49-91).

1. Fase Sensorimotor (usia O - 2 tahun)

Pada masa dua tahun kehidupannya, anak berinteraksi dengan dunia di sekitarnya, terutama melalui aktivitas sensoris (melihat, meraba, merasa, mencium, dan mendengar) dan persepsinya terhadap gerakan fisik, dan aknvitas yang berkaitan dengan sensoris tersebut. Koordinasi aktivitas ini disebut dengan istilah sensorimotor.
Fase sensorimotor dimulai dengan gerakan-gerakan refleks yang dimiliki anak sejak ia dilahirkan. Fase ini berakhir pada usia 2 tahun. Pada masa ini, anak mulai membangun pemahamannya tentang lingkungannya melalui kegiatan sensorimotor, seperti menggenggam, mengisap, melihat, melempar, dan secara perlahan ia mulai menyadari bahwa suatu benda tidak menyatu dengan lingkungannya, atau dapat dipisahkan dari lingkungan di mana benda itu berada. Selanjutnya, ia mulai belajar bahwa benda-benda itu memiliki sifat-sifat khusus.
Keadaan ini mengandung arti, bahwa anak telah mulai membangun pemahamannya terhadap aspek-aspek yang berkaitan dengan hubungan kausalitas, bentuk, dan ukuran, sebagai hasil pemaharnannya terhadap aktivitas sensorimotor yang dilakukannya.
Pada akhir usia 2 tahun, anak sudah menguasai pola-pola sensorimotor yang bersifat kompleks, seperti bagaimana cara mendapatkan benda yang diinginkannya (menarik, menggenggam atau meminta), menggunakan satu benda dengzur tujuan yangb erbeda. Dengan benda yanga da di tangannya,ia melakukan apa yang diinginkannya. Kemampuan ini merupakan awal kemampuan berpilar secara simbolis, yaitu kemampuan untuk memikirkan suatu objek tanpa kehadiran objek tersebut secara empiris.

2. Fase Praoperasional (usia 2 - 7 tahun)

Pada fase praoperasional, anak mulai menyadari bahwa pemahamannya tentang benda-benda di sekitarnya tidak hanya dapat dilakukan melalui kegiatan sensorimotor, akan tetapi juga dapat dilakukan melalui kegiatan yang bersifat simbolis. Kegiatan simbolis ini dapat berbentuk melakukan percakapan melalui telepon mainan atau berpura-pura menjadi bapak atau ibu, dan kegiatan simbolis lainnva Fase ini rnemberikan andil yang besar bagi perkembangan kognitif anak. Pada fase praoperasional, anak trdak berpikir secara operasional yaitu suatu proses berpikir yang dilakukan dengan jalan menginternalisasi suatu aktivitas yang memungkinkan anak mengaitkannya dengan kegiatan yang telah dilakukannya sebelumnya.
Fase ini merupakan rlasa permulaan bagi anak untuk membangun kenrampuannya dalam menyusun pikirannya. Oleh sebab itu, cara berpikir anak pada fase ini belum stabil dan tidak terorganisasi secara baik. Fase praoperasional dapat clibagi ke dalam tiga subfase, yaitu subfase fungsi simbolis, subfase berpikir secara egosentris dan subfase berpikir secara intuitif.
Subfase fungsi simbolis terjadi pada usia 2 - 4 tahun. Pada masa ini, anak telah memiliki kemampuan untuk menggarnbarkan suatu objek yang secara fisik tidak hadir. Kemampuan ini membuat anak dapat rnenggunakan balok-balok kecil untuk membangun rumah-rumahan, menyusun puzzle, dan kegiatan lainnya. Pada masa ini, anak sudah dapat menggambar manusia secara sederhana. Subfase berpikir secara egosentris terjadi pada usia 2-4 tahun. Berpikir secara egosentris ditandai oleh ketidakmampuan anak untuk memahami perspektif atau cara berpikir orang lain. Benar atau tidak benar, bagl anak pada fase ini, ditentukan oleh cara pandangnya sendiri yang disebut dengan istilah egosentris.
Subfase berpikir secata intuitif tenadi pada usia 4 - 7 tahun. Masa ini disebut subfase berpikir secara intuitif karena pada saat ini anah kelihatannva mengerti dan mengetahui sesuatu, seperti menyusun balok meniadi rumah-rumahan, akan tetapi pada hakikatnya tidak mengetahui alasan-alasan yang menyebabkan balok itu dapat disusun meniadi rumah. Dengan kata lain, anak belum memiliki kemampuan untuk berpikir secara kritis tentang apa yang ada dibalik suatu kejadian.

3. Fase Operasi Konkret (usia 7- 12 tahun)

Pada fase operasi konkret, kemampuan anak untuk berpikir secara logis sudah berkembang, dengan syarat, obyek yang menjadi sumber berpikir logis tersebut hadir secara konkret. Kemampuan berpikir logis ini terwujud dalarn kemampuan
mengklasifikasikan obyek sesuai dengan klasifikasinya, mengurutkan benda sesuai dengan urutannya, kemampuan untuk memahami cara pandang orang lain, dan kemampuan berpikir secara deduktif.

4. Fase Operasi Formal (12 tahun sampai usia dewasa)

Fase operasi formal ditandai oleh perpindahan dari cara berpikir konkret ke cara berpikir abstrak. Keulampuan berpikir abstrak dapat dilihat dari kemampuan mengemukakan ide-ide, memprediksi kejadian yang akan terjadi, dan melakukan proses berpikir ilmiah, yaitu mengemukakan hipotesis dan menentukan cara untuk membuktikan kebenaran hipotesis.



C. Aspek-aspek Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini (TK)
Bertitik tolak dari gambaran umum tentang fase-fase perkembangan kognitif tersebut di atas, maka dapat diketahui bahwa perkembangan kognitrf anak usia taman kanak-kanak (PAUD) berada dalam fase praoperasional vang menckup tiga aspek, yaitu:

1. Berpikir Simbolis
Aspek berpikir simbolis yaitu kemampuan untuk berpikir tentang objek dan peristiwa walaupun objek dan peristiwa tersebut tidak hadir secara fisik (nyata) di hadapan anak.

2. Berpikir Egosentris
Aspek berpikir secara egosentris, yaitu cara berpikir tentang benar atau tidak benar, setuju atau tidak setuju, berdasarkan sudut pandang sendiri. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkan cara pandangnya di sudut pandang orang lain.

3. Berpikir lntuitif
Fase berpikir secara intuitif, yaitu kemarnpuan untuk menciptakan sesuatu, seperti menggambar atau menyusun balok, akan tetapi tidak mengetahui dengan pasti alasan untuk melakukannya.

D. Prinsip.prinsip Perkembangan Kognitif Anak Usia Dini (TK)
Perkembangan kognitif anak pada hakikahr'a merupakan hasil proses asimilasi (assimilation), akomodasi (accommodation) dan ekuilibrium (equilibrium).



1.. Asimilasi dan Akomodasi .

Asimilasi berkaitan dengan proses penyerapan informasi baru ke dalam informasi yang telah ada di dalam schemata (struktur kognitif) anak. Akomodasi adalah proses menyatukan informasi baru dengan informasi yang telah ada di dalam skemata, sehingga perpaduan antara informasi tersebut memperluas skemata anak. Sebagai contoh, seorang anak yang baru pertama kali diberi jeruk oleh ibunya, ia tidak tahu bahwa buah yang diberikan kepadanya itu bernana.jeruk. pengetahuannya bahwa buah itu bernama jeruk karena diberi tahu oleh ibunya. Pada waktu itu, :rnak telah mempunvai skemata tenlang .jeruk, yaitu bentuknya yang bulat dan namanya. Setelah itu, anak tersebutm enggenggam.jerukd an menggitnya. pada saat yang bersamaan ibunya mengatakan, "Savang jeruk dikupas dulu baru dapat dimakan." lalu ibunya memperlihatkm cara mengupas jeruk dan memberikan jeruk yang sudah dikupas
itu kepada anaknya. Pada fase ini terjadi proses asimilasi, yaitu proses penyerapan informasi baru ke dalam informasi yang telah ada di dalam skemata anak sehingga anak memahami bahwa jeruk harus dikupas dahulu, baru dapat dimakan. Pada ntuhap ini, telah terjadi proses akomodasi karena pengetahuan
anak tentang jeruk telah diperluas, yaitu jeruk kalau hendak dimakan harus dikupas terlebih dahulu.

2. Ekuilibrium
Ekuilibrium berkaitan dengan usaha anak untuk mengatasi konflik yang teerjadi dalam dirinya pada waktu ia menghadapi suatu masalah. Untuk memecahkan masalah tersebut, ia menyeimbangkan informasi yang baru, yang berkaitan dengan masalah yang dihadapinya dengan informasi yang telah ada di
dalam skematanya secira dinamis. Sebagai contoh, padawaktu anak diberi buah lain yang berkulit, maka anak akan menyeirnbangkan pengetahuannya tentang ieruk dengan cara-cara yang harus dilakukannya agar buah tersebut dapat dimakan

E. Karakteristik Kemampuan Kognitif Anak Usia Dini (TK)
1. Kemampuan Kognitif Anak Usia 4 Tahun
a. Mulai dapat memecahkan masalah dengan berpikir secara intuitif. Misalnya, menyusun puzzle berdasarkan coba-coba.
b. Mulai belajar mengembangkan keterampilan mendengar dengan tujuan untuk mempermudah berinteraksi dengan lingkungannya.
c. sudah dapat menggarrrbar sesuai dengan apa yang dipikirkannya
d. Proses berprkir selalu dikaitkan dengan apa yang ditangkap oleh pancaindera seperti yang dilihat, didengar, dikecap, diraba, dan dicium, dan selalu diikuti dengan pertanyaan "mengapa?"
e. Semua kejadian Yang terjadi alasan, tetapi berdasarkan (egosentris).
f. Mulai dapat membedakan antara fantasi dengan kenyataan yang sebenarnya.

2. Kemampuan Kognitif Anak Usia 5-6 Tahun
a. Sudah dapat memahami jumlah dan ukuran'
b. Tertarik dengan huruf dan angka, ada vang sudah mampu menulisnya atau menyalinnya serta menghitungnya.
c. Telah mengenal sebagian besar warna.
d. Mulai mengerti tentang waktu, kapan harus pergi ke sekolah dan pulang dari sekolah, nama-nama hari dalam satu minggu.
e. Mengenal bidang dan bergerali sesuai dengan bidang yang dimilikinya (teritorinnya)
f. Pada akhir usia 6 tahun, anak sudah muiai mampu membaca, menulis, dan berhitung.




F. lmplikasi Perkembangan Kognitif dalam Proses Pembelajaran yang Efektif di Taman Kanak-Kanak

1. Aktivitas di dalam proses belajar-mengajar hendaknya ditekankan pada pengembangan struktur kognitif, melalui pemberian kesempatan pada anak untuk memperoleh pengalaman langsung dalam berbagai aktivitas pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran terpadu dan mengandung makna, seperti membuat bangunan dari balok, mengamati perubahan yang terjadi di lingkungan anak (turnbuh-tumbuhan, binatang, air), menggambar, menggunting, dan lain-lain yang dikaitkan dengan pengembangan dasar-dasar pengetahuan alam atau matematika dan pengembangan bahasa, baik bahasa lisan maupun membaca dan menulis.
2 Memulai kegiatan dengan membuat konflik dalam pikiran anak. Misalnya, memberikan.jawaban yang salah untuk memotivasi anak memikirkan dan mengemukakan iawaban yang benar.
3 Memberi kesempatan pada anak untuk melakukan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan kemampuan kognitifnya. Misalnya, mengubah obiek-objek yang disajikan secara nyata ke dalam bentuk lain, misalnya gambar.
4. Melakukan kegiatan tanya jawab yang dapat mendorong anak untuk berpikir dan mengemukakan pikirannya.