Saturday, November 17, 2012

4 Fakta ilmiah tentang tidur

Tidur adalah cara terbaik untuk memulihkan energi tubuh. Namun, sebagian orang kerap mengalami gangguan tidur, terutama insomnia. Efeknya, mereka akan mengalami kesulitan tidur dan bangun lebih dini. Untuk meningkatkan kualitas tidur Anda, maka kenali empat fakta ilmiah tentang tidur versi Live Science.

1. Kurang tidur hanyalah mitos

National Sleep Foundation pernah meneliti apakah benar manusia mengalami kurang tidur. Faktanya, studi itu menemukan bahwa tidak ada perubahan waktu tidur, jika dibandingkan data 40 tahun lalu.

2. Seiring dengan bertambahnya usia, kita perlu mengurangi waktu tidur

Tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa pekerjaan shift malam dapat menyebabkan masalah tidur. Sebaliknya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa seiring dengan bertambahnya usia, manusia perlu mengurangi waktu tidur.

3. Tipe tidur

Ada beberapa tipe tidur yang harus Anda kenali, seperti tidur polyphasic, monophasic dan biphasic. Tidur polyphasic mengacu pada praktek tidur yang dilakukan lebih dari dua kali dalam sehari, sedangkan biphasic dilakukan sebanyak dua kali (siang dan malam). Terakhir, tidur monophasic dilakukan sekali dalam 24 jam, terutama saat malam.

4. Pergi tidur saat lelah

Ketika Anda merasa lelah, lekaslah pergi tidur. Itulah cara terbaik untuk memulihkan tubuh dari kelelahan. Ikuti pedoman tidur sehat di bawah ini!
  • Pergi tidur di waktu yang sama setiap malam.
  • Sisihkan cukup waktu untuk tidur minimal 7 malam setiap malam.
  • Menghindari kafein, makanan berat atau pedas, dan alkohol. Minimal empat sampai enam jam sebelum waktu tidur.
  • Memiliki kegiatan rutin yang dilakukan sebelum tidur.
  • Matikan lampu atau suara yang bisa menganggu ketika tidur.
  • Olahraga rutin setiap hari. Tetapi, jangan lakukan itu sebelum tidur.
Masalah tidur bukan hal sepele yang bisa Anda abaikan. Kurang tidur bisa menyebabkan berbagai risiko kesehatan, terutama penyakit jantung. Hindari kebiasaan begadang di malam hari !!!

Wednesday, November 7, 2012

Strategi Everyone Is A Teacher Here

Strategi Everyone Is A Teacher Here yaitu strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan proses pembelajaran siswa, dan dapat disesuaikan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh pembelajaran pada berbagai mata pelajaran, khususnya mencapaian tujuan yaitu meliputi aspek: kemampuan mengemukakan pendapat, kemampuan menganal masalah, kemampuan menuliskan pendapat-pendapatnya (kelompoknya) setelah melakukan pengamatan, kemampuan menyimpulkan, dan lain-lain.

Dalam Strategi Everyone Is A Teacher Here terdapat tujuh prinsip pokok yang harus diterapkan oleh seorang guru dalam hal strategi pengajaran, yaitu:
a.    Mengetahui motivasi, kebutuhan, dan minat anak didiknya
b.    Mengetahui tujuan pendidikan yang sudah diterapkan sebelum pelaksanaan pendidikan
c.     Mengetahui tahap kematangan (maturity), perkembangan, serta perubahan anak didik
d.    Mengetahui perbedaan-perbedaan individu anak didik
e.    Memperhatikan pemahaman dan mengetahui hubungan-hubungan, dan kebebasan berfikir
f.     Menjadikan proses pendidikan sebagai pengalaman yang menggembirakan bagi anak didik
g.    Menegakkan contoh yang baik (uswatun hasanah), sehingga tujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan peserta didik untuk belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak minder dan tidak takut salah.

Uraian tersebut di atas, menunjukkan bahwa fungsi strategi pendidikan adalah mengarahkan keberhasilan belajar dan memberikan kemudahan kepada anak didik. Sedangkan, tugas utamanya adalah mengadakan aplikasi prinsip-prinsip psikologis dan pedagogis agar anak didik dapat menghayati, mengetahui, dan mengerti materi yang diajarkan. Selain itu, tugas utama dalam strategi tersebut adalah membuat perubahan tingkah laku, sikap, minat anak didik kepada perubahan yang nyata.


Penerapan strategi Everyone Is A Teacher Here dimulai dari guru untuk mempersiapkan bahan pengajaran, berupa “bacaan” sesuai dengan Pokok Bahasan atau materi yang akan diajarkan. Penerapan strategi tersebut digunakan model strategi sebagai berikut:
·      Bagikan kertas kepada setiap peserta didik dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaaan tentang materi dan mintalah mereka untuk menuliskan sebuah pertanyaan tentang materi pokok yang telah atau sedang dipelajari, atau topik khusus yang ingin mereka diskusikan dalam kelas.
·      Kumpulkan kertas-kertas tersebut, dikocok dan dibagikan kembali secara acak kepada masing-masing peserta didik dan diusahakan pertanyaan tidak kembali kepada yang bersangkutan.
·      Mintalah mereka membaca dan memahami pertanyaan di kertas masing-masing sambil memikirkan jawabannya.
·      Undang sukarelawan (volunter) untuk membacakan pertanyaan yang ada di tangannya (untuk menciptakan budaya bertanya, upayakan memotivasi siswa untuk angkat tangan bagi yang siap membaca tanpa langsung menunjuknya).
·      Mintalah dia memberikan respon (jawaban/penjelasan) atas pertanyaan atau permasalahan tersebut, kemudian mintalah kepada teman sekelasnya untuk memberi pendapat atau melengkapi jawabannya.
·      Berikan apresiasi pujian terhadap setiap jawaban/tanggapan siswa agar termotivasi dan tidak takut salah.
·      Kembangkanlah diskusi secara lebih lanjut dengan cara siswa bergantian membacakan pertanyaan di tangan msing-masing sesuai waktu yang tersedia.
·      Guru melakukan kesimpulan, klarifikasi, dan tindak lanjut.

      Dengan demikian, melalui Strategi Everyone Is A Teacher Here tersebut, hasil yang diharapkan adalah:
ü Setiap diri masing-masing siswa berani mengemukakan pendapat (menyatakan dengan benar) melalui jawaban atas pertanyaan yang telah di buatnya berdasarkan sumber bacaan yang di berikan.
ü Mampu mengemukakan pendapat melalui tulisan dan menyatakannya di depan kelas
ü Siswa lain, berani mengemukakan pendapat dan menyatakan kesalahan jawaban dari kelompok lain yang disanggah.
ü Terlatih dalam menyimpulkan masalah dan hasil kajian pada masalah yang dikaji.


Kepustakaan:
Mulyasa, E. 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi: Konsep, Karakteristik, dan Implementasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Ismail, 2008. Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbasis PAIKEM. Semarang: RaSAIL Media Group